MENGENAL LEBIH DEKAT PULAU
MARATUA
Saprudin Ithur
Kabupaten
Berau salah satu dari 10 Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur dengan luas
wilayahnya 3.426.070 ha dengan luas Laut sekitar 1.222.988 ha, atau 34.127,47
Km2 yang terbagi luas daratan 21.120 Km2 dan luas perairan 12.887,47 Km2.
Kabupaten Berau berbatasan dengan Kaltara di sebelah barat dan utara, Selat
Makassar disebelah Timur, dan Kabupaten Kutai Timur disebelah Selatan.
Kawasan
pesisir, laut, dan pulau Kabupaten Berau dikenal dengan kawasan wisata bahari
yang indah dan eksotik yang sangat terkenal di dunia. Ada 31 pulau-pulau kecil
yang ada dikawasan tersebut, yaitu pulau Semut, pulau Andongabu, pulau
Bakungan, pulau Bulingisan, pulau Derawan, pulau Maratua, pulau Nunukan, pulau
Panjang, pulau Rabu-rabu, pulau Sangalaki, pulau Sangalan, pulau Sepinang,
pulau Semama, pulau Sidau, pulau Talaung, pulau Pabahanan, pulau Kakaban, pulau
Sambit, pulau Blambangan, pulau Mattaha, pulau Bilang-bilangan, pulau
Balikukup, pulau Kaniungan Besar, pulau Kaniungan Kecil, pulau Manimbora, pulau
Lungsuran Naga, pulau Guntung, pulau Lalawan, pulau Badak-badak, pulau Tidung,
dan pulau Tempurung. selain itu masih terdapat beberapa gosong atau gundukan
pulau pasir putih ditengah laut dan atol, seperti gosong Mangkalasa, gosong
Masimbung, gosong Buliulin, gosong Pinaka, gosong Tababinga, gosong Lintang,
gosong Muaras, dan gosong Malalungun. Dari 31 pulau tersebut diatas yang
berpenghuni hanya 4 pulau yaitu pulau Derawan, Pulau Maratua diwilayah utara,
Pulau Balikukup, dan Pulau Kaniungan Besar di wilayah selatan Kabupaten Berau.
Sedangkan Pulau-pulau yang sangat terkenal saat ini adalah Pulau Derawan, Pulau
Kakaban, Pulau Sangalaki, Pulau Maratua, pulau Samama dan pulau Panjang.
Pulau
Kalimantan terbentuk pada masa Miosen sekitar 30 juta tahun yang lalu, berasal
dari benua Eurasia yang besar, bergeser sehingga membentuk sebagian Jawa dan
Kalimantan bagian selatan. Pembentukan ini dilanjutkan pada masa Pliosen
sekitar 12 juta tahun yang lalu melalui gerakan-gerakan tektotik yang
menyebabkan pulau Kalimantan terangkat keatas permukaan laut. Kemudian disusul
pada masa Pleistosen sekitar 1 juta tahun lalu yang menyebabkan pula pasang
surut tidak menentu.
Pulau-pulau
yang ada di Kabpaten Berau terbentuk akibat proses geologi sehingga dibeberapa
pulau terdapat batuan kapur didataran tinggi. Pembentukan Cekungan Tarakan (the
Tarakan Basin) diduga didahului dengan pembentukan laut Sulawesi dengan
pemisahan Sulawesi dari Kalimantan pada pertengahan akhir jaman Eosen. Menuju
kearah timur laut dari sub-cekungan muara dihubungkan dengan zona patahan, yang
menyebabkan pengangkatan dasar karang Muara
Tua dan membentuk Pulau Maratua
(Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Berau, 2009).
Luas
pulau Maratua kurang lebih 2.375,70
hektar. Pulau paling luas diantara sekian banyak pulau yang ada di wilayah
utara Berau. Pulau Maratua sangat jauh dilaut, oleh karena itu pulau Maratua menjadi
salah satu pulau terluar di Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaisia
dan Filipina. Karena menjadi salah satu pulau terluar di Indonesia, maka pulau
Maratua saat ini menjadi perhatian khusus dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi,
maupun pemerintah Kabupaten Berau. Di Pulau Maratua saat ini sudah dibangun
bandar udara dengan panjang 1.400 meter yang masih mungkin dapat diperpanjang
sampai 1.700 meter. Fungsi bandara Maratua tersebut yang utama sebagai tempat
singgahnya pesawat tempur milik TNI-AU untuk mengawasi perbatasan dengan negara
tetangga dan dapat difungsikan juga sebagai bandara komersial untuk kunjungan
wisatawan bahari. Mudah-mudahan sebelum Bupati Berakhir masa jabatannya Bandara
Maratua sudah dapat didarati pesawat TNI-AU dan pesawat komersial. Atau paling
tidak akhir tahun 2015 atau paling lambat awal tahun 2016 bandara Maratua sudah
dapat difungsikan sebagaimana harapan masyarakat Kabupaten Berau.
Pulau
Maratua tidak jauh beda dengan Pulau Kakaban merupakan sistem lahan Dataran
Karst berbukit kecil, yaitu sistem lahan yang mempunyai bahan induk dari batu
kapur yang mempunyai jenis tanah dengan top soil yang sangat dangkal (<10
cm). jenis tanah yang terdapat di Maratua adalah Litosol Eutrik atau Eutric
Troporthents. Tanah ini mempunyai kejenuhan basa lebih dari 50% dan reaksi atau
PH > 6.5.
Batuan dan struktur geologi Pulau
Maratua memiliki dua satuan marfologi, yaitu dataran pantai dan perbukitan
rendah sampai tinggi. Dataran pantai memiliki topografi datar sampai
bergelombang. Daerah dataran yang bertopografi datar sebagian besar merupakan
daerah pemukiman, sedang daerah yang bergelombang serta perbukitan adalah
daerah hutan campuran. Batuan penyusun daerah perbukitan adalah batu gamping
terumbu yang mengalami pengangkatan. Dataran pantai tersusun oleh endapan pasir
pantai yang merupakan endapan alluvial. Di Pulau Maratua terdapat dua tipe pantai,
yaitu pantai berpasir dan pantai terjal (cliff). Pantai berpasir terbentuk
karena pengendapan pasir di pantai oleh gelombang, sedangkan tipe pantai terjal
terbentuk oleh terumbu karang yang terangkat. Di pulau Maratua terdapat hutan
Mangrove seluas 369 hektar sampai saat ini masih dalam kondisi baik. Vegetasi
pantai dengan kondisi sedang, hutan Kapur dengan luas 2.065,72 hekar juga
dengan kondisi yang masih baik, selain itu kebun seluas 166,55 hektar.
Padang Lamun (seagrass) adalah
tumbuhan berbunga yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri untuk hidup terbenam didalam laut. Lamun hidup
diperairan dangkal pada substrat pasir, lumpur, puing lamun atau campuran
ketiganya pada pulau utama dan rataan terumbu pulau karang. Secara ekologis
memiliki fungsi penting bagi wilayah pesisir, yaitu : 1) sumber utama
produktivitas primer; 2) sumber makanan bagi organism, misalnya penyu; 3)
menstabilkan dasar yang lunak; 4) tempat berlindung organism dari predator; 5)
tempat pembesaran beberapa spesies ikan; 6) peredam arus; 7) tudung pelindung
sinar panas matahari bagi penghuninya. Sebaran Padang Lamun di Pulau Maratua
dapat ditemukan di Teluk Pea, Payung Payung, Bohe Bukut, dan Tanjung Bawa.
Penutupan padang lamun di Pulau Maratua berkisar antara 5 sampai 80 %. Spesies
yang ditemukan adalah Halodule univervis, H. pinifolia, Cyamodocea rotundata,
Syrimgodium isoetifolium, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, halophila
ovate dan Halophila ovalis.
Eko system terumbu karang
mempunyai produktivitas organic yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh kemampuan
terumbu untuk nutrient dalam system dan berperan sebagai kolam untuk menampung
segala masukan dari luar. Keberadaan terumbu karang dengan berbagai fungsinya
sangat penting untuk dipertahankan. Fungsi tersebut diantaranya mampu
melindungi pulau-pulau kecil dari terpaan ombak, tempat beristirahat dan makan
bagi penyu, serta tempat berlindungnya ikan-ikan.
Beberapa atol ada yang telah
terbentuk menjadi pulau dan ada yang terbentuk menjadi danau air asin. Atol
yang ada di kawasan laut Berau hanya ada di bagian utara yaitu Pulau Kakaban,
Pulau Maratua, dan gusung Muaras. Luas atol Kakaban 19 km2, luas atol Maratua
690 km2, luas atol Muaras 288 km2. Luasan tutupan terumbu karang di Pulau
Maratua rata-rata karang keras 26,43 % dan tutupan karang hidup 37,09 % (Survei
Manta Tow 2005). Jumlah spesies karang keras di Pulau Maratua 507 sepsises,
menunjukkan keanekaragaman hayati di kawasan laut berau nomor 2 setelah
kepulauan Raja Ampat di Papua.
Cetacean adalah nama kelompok bagi paus (whale) dan
lumba-lumba (dolphin). Perairan laut Berau sebagai bagian dari Selat Makassar,
merupakan koridor migrasi cetacean. Selain itu cetacean juga banyak yang
tinggal dan menetap di kawasan perairan laut Berau. Spesies yang mempunyai
kemampuan migrasi sangat jauh adalah Sperm Whale dewasa yang hidup dilintang
tinggi dan bermigrasi ke Indonesia lewat Selat Makassar untuk beranak ditempat
yang hangat. Perairan Pulau Maratua merupakan tempat migrasi (breeding
migration) keluarga paus Sperm. Cetacean (paus dan lumba-lumba) sebagian besar
individu ditemukan antara 1-2 mil dari pulau dengan kedalaman 200 meter.
Perairan sebelah timur Maratua dan timur Kakaban (Maratua ‘Canyon’) cukup luas
dan dalam, namun demikian hanya satu mil sepanjang kanal Maratua ditemukan
sperm, melon-headed dan pilot whale dan spinner dolphin. Hal ini dimungkinkan
karena adanya manta ray di Pulau sangalaki 12 meter sperm whale di antara pulau
Kakaban dan Pulau Maratua. Perairan Maratua mempunyai habitat untuk makanan
Paus (Sperm Whale). Dengan ditemukannya asosiasi antara cetacien, yang tidak
kurang dari 856 individu sekitar Pulau Maratua, Pulau Kakaban, Pulau Balikukup,
dan Pulau Kaniungan, wilayah Bahari Berau sangat potensial untuk tujuan wisata
ikan paus (whale watching tourism) dan lumba-lumba (dolphin watching tourism).
Luasan batu kapur dan luasan
hutan kapur, serta hutan mangrove sudah mulai terusik dengan dibangunnya
bandara Maratua dan banyak dibangunnya rumah tinggal, penginapan dan resort. Tetapi tidak sampai merusak
lingkungan yang ada di Pulau tersebut, karena kesadaran masyarakat dan
pemerintah akan pentingnya perlindungan dan menjaga kesimbangan Pulau Maratua
sangat tinggi. Sepanjang masyarakat, pemerintah dan pengusaha komitmen untuk
menjaga, merawat, melindungi, melestarikan bersama kawasan pulau Maratua, maka
Pulau Maratua tetap terjaga seperti apa adanya.
Disekitar Pulau Maratua,
diperairan yang banyak ditumbuhi sejenis ganggang atau rumput laut berdaun
hijau menjadi makanan penyu hijau (green
turtle), dan penyu sisik (hawksbill
turtle) disana mereka makan dan kawin. Ada beberapa ekor penyu naik dan
bertelur disekitar pantai yang berpasir seperti Payung-Payung dan Bahe Bukut. Penyu yang jinak
dan lucu banyak berkeliaran disekitar perairan dangkal kampung Payung-Payung
dan kampung Teluk Harapan/Bohe Bukut diwaktu air pasang. Penyu berenang bebas
itu menjadi atraksi yang sangat memukau bagi para pelancong yang datang ke
Pulau Maratua.
Selain keunikan dan kekayaan
Pulau Maratua yang telah dijelaskan diatas, untuk lebih mencintai Pulau Maratua
masih ada beberapa keunikan lain yang perlu diketahui antara lain :
1. Danau
Maratua
Danau Maratua
sama dengan Danau Kakaban, terdapat 4 spesies ubur-ubur endemik dan tidak
menyengat. 4 spesies atau genera yang berbeda yaitu : 1) Mastigias; 2) Cassiopela;
3) Aurelia; dan 4) Tripedalia, ubur-ubur itu berenang bebas
di Danau Maratua. Endemik disini dipahami dengan jenis sama, tapi bentuk,
proses pembesaran, dan air tempat berkembang biak tidak sama, tidak se-asin air
laut dan tidak menyengat. 4 jenis ubur-ubur
dan beberapa jenis ikan terkurung di danau, sudah beradaptasi puluhan
ribu tahun. Jika ubur-ubur dianggap sebagai zooplankton, maka sejumlah besar
medusa ubur-ubur jenis Mastigias dan Aurelia ditemukan sangat banyak di Danau Maratua.
Danau Maratua di sebut juga dengan nama Danau Haji Buang.
2. Danau
Tana Bamban
Selain itu masih
ada 1 lagi danau di Pulau Maratua yaitu Danau Tana Bamban. Sekeliling danau
Tana Bamban indah sekali, airnya tenang
dan payau. Di danau tersebut dihuni pula oleh spesies ubur-ubur yang sangat
unik terdiri dari ubur-ubur tidak menyengat
dan ubur-ubur menyengat. Bagi penyuka berenag dan menyelam, sebaiknya
berhati-hati di danau ini. Apabila terkena jenis ubur-ubur yang menyengat
racunnya sangat cepat menjalar, dapat membayakan bagi yang berenang disini.
3. Monyet
Endemik
Ratusan ekor
monyet yang ada di hutan Pulau Maratua terkurung dan tidak keluar sejak ribuan
tahun yang lalu. Monyet Maratua tidak mengenal daratan luas, selain Pulau
Maratua sebagai habitatnya dan sudah beradaptasi dengan alam Maratua sangat
sempuirna. Monyet Maratua dianggap sebagai hama oleh masyarakat. Walaupun
sebagai hama buah kelapa, monyet ini harus dilindungi, karena sangat berbeda
dengan monyet-monyet lain yang ada didaratan luas Kalimantan. Dengan memiliki
ke-khususan tersebut Monyet Maratua punya nilai jual tingga sebagai salah satu
atraksi wisata pulau terluar selain hutan mangrove, hutan kapur, gua, danau,
karst, penyu, dan diving. Endemic disini berarti selalu terdapat pada tempat tertentu,
bersifat endemis. Boleh kita beri nama dengan Maratua Endemic Monkey (MEM)
4. Kepiting
Kenari
Kepiting Kenari
atau Coconut Crab juga masuk dalam
kelompok kepiting endemik. Kepiting Kenari banyak ditemukan di Pulau Maratua.
Kepiting ini hidup didarat, sapitnya besar dan sangat kuat, mampu mengupas dan
membelah kelapa. Yang lebih hebat coconut crab mampu memanjat pohon kelapa yang
tinggi dan mengambil buah kelapa sekaligus memakannya. Karena endimik, Kepiting
Kenari harus dilindungi. Yang harus melindunginya pastilah masyarakat Maratua,
karena coconut crab mampu menghipnotis wisatawan untuk datang ke Pulau Maratua
karena keunikan dan ke-endemikannya. Coconut crab juga menjadi salah satu
atraksi wisata minat khusus di Pulau Maratua.
5. Goa
Angkal-Angkal
Adalah salah
satu goa (cave) yang terbentuk sejak
ribuan tahun yang lalu, bersamaan naiknya daratan batu karang kepermukaan, goapun terbentuk secara alami.
Goa horizontal dengan lorong yang panjang dan bercabang. Terdapat runtuhan di
tengahnya sehingga sinar matahari dapat menembus masuk kedalam goa. Ornament
goa masih alami, sangat indah dan menakjubkan.
6. Goa
Sembat
Goa Sembat tidak
jauh beda dengan goa Angka-Angkal. Keduanya sama-sama goa horizontal. Keindahan
Goa Sembat, didalamnya ada kolam air yang cukup dalam, makanya dinamai Goa Sembat,
goa yang ada kolamnya. Kedalaman air kolam tidak kurang 3 meter, bisa dijadikan
tempat berenang khusus dalam gua. Terdapat pengaruh perkolasi sehingga
terbentuk ornament goa yang sangat indah dan menawan.
7. Mercusuar
Bolituatan
Di ujung Pulau
Maratua terdapat satu mencusuar berwarna putih. Mencusuar tersebu dijadikan
alat pemandu kapal-kapal yang melintasi
Pulau Maratua diwaktu malam.
8. Sumur
Bohe Naga
Bohe berarti air dalam bahasa Bajau.
Jadi Sumur Bohe Naga artinya Sumur Air Naga. Di Sumur Bohe Naga terdapat tujuh
mata air. Dikisahkan masa lalu naga keluar atau muncul dari laut langsung
menuju kesana minum air tawar ditempat itu, makanya disebut dengan Sumur Bohe
Naga atau Sumur Air Naga. Apabila sudah pernah meminum air Sumur Bohe Naga
kelak akan kemabali lagi ke Maratua. Nah…apabila wisatawan yang ingin datang
lagi ke Pulau Maratua sebaiknya minum air Sumur Bohe Naga, agar dapat rejeki
yang banyak dan kelak datang lagi ke Pulau Maratua.
9. Batu
Payung
Batu besar yang
naik kepermukaan dipantai ujung kampung Payung-Payung berbentuk seperti payung.
Model payungnya nampak jelas saat air sedang surut, tertutup air waktu pasang
besar. Batu Payung tersebut menjadi aikon Kampung Payung-Payung.
10. Pantai
Lumantang
Pantai Lumantang
terletak di Kampung Teluk Alulu. Hampir seluruh pantai wilayah Kampung Teluk
Alulu semuanya batu karang yang tajam, ketika air surut baru terlihat sedikit
pantai yang berpasir. Diantara pantai berpasir yang sedikit itu adalah Pantai
Lumantang. Di pantai ini bisa dijadikan tempat bersantai dan bermain sekaligus
tempat yang eksotis untuk menikmati matahari terbit. Jangan lupa suguhan buah
kelapa muda sebagai penghapus dahaga.
11. Pantai
Tanjung Siku
Pantai Tanjung
Siku terletak diujung utara Kampung Bohe Bukut. Disamping pantainya indah,
dekat dengan kampung, pada malam hari sering penyu hijau naik kepantai sampai
naik kedaratan untuk bertelur. Pantai Tanjung Siku siap menerima kedatangan
wisatawan yang bersantai di Kampung Bahe Bukut.
12. Pulau
Pabahanan
Pulau Pabahanan
adalah pulau kecil yang terpisah dari Kampung Teluk Alulu, berada diujung Pulau
Maratua. Disana tersedia resort Nabucco yang menerima kedatangan wisatawan.
Reseort Nabucco menyiapkan tempat tinggal berkelas dan menawarkan fasilitas
Diving, Snockeling, dan Caffe.
13. Tempat
Menyelam
Hampir semua
wilayah perairan sekeliling Pulau Maratua dapat dijadikan spot menyelam. Tetapi
sangat disarankan kepada penghobi selam menggunakan gaide yang tersedia di
resort atau masyarakat yang sudah terlatih dan bersertifikat untuk membawa dan
menunjukkan tempat-tempat penyelaman yang bagus, nyaman, dan aman. Seharusnya
penyelam didamping oleh penyelam yang berpengalaman dan memiliki sertifikat.
Disarankan sekali untuk menjaga dan
menghindari kecelakaan laut saat menyelam.
14. Sunset
Pemandangan
menjelang saat matahari tenggelam sangat berbeda, bagi para penggemar dan
penikmat matahari tenggelam serta penghobi fotografi
sunset, momen semacam ini sangat di tunggu-tunggu. Di Pulau Maratua
menyediakan tempat indah dan nyaman seperti ini, yang paling ideal berada di
pesisir barat Pulau Maratua. Bagi yang Muslim sekalian membawa persiapan Sholat
agar tidak terganggu menikmati matahari tenggelam menjelang senja itu. Bagi
penghobi fotografi sebaiknya menyiapkan peralatan lebih awal, sebelum momen
terburu hilang ditelan bumi.
15. Sunrice
Matahari
tenggelam atau sunset berbeda dengan menikmati matahari terbit atau sunrice. Untuk menikmati matahari terbit
persiapannya harus lebih sigap, sebab saat bersiap-siap pagi-pagi sekali
lingkungan sekitar masih gelap. Kalau sudah kesiangan namanya bukan menikmati
matahari terbit lagi, tapi menikmati suasana pagi di Pulau Maratua. Tempat yang
paling ideal untuk menyonsong pagi indah dan ceria di pantai timur pulau.
Pemandangan yang diambil adalah kapal-kapal kecil milik nelayan dan sunrice.
Kapal kecil sembari digoyang dan diayun
ombak, kesempatan itu momen bagus menikmati sunrice di Pulau Maratua.
16. Teluk
Pea
Pulau Maratua
berbentuk “U”, didalam “U” adalah Teluk yang sangat dalam. Di pesisir pantai
sepanjang Teluk itu di tumbuhi hutan mangrove yang sangat lebat, sebagian lagi
ditumbuhi tanaman kelapa milik masyarakat Kampung Bohe Silian dan Kampung Teluk
Alulu. Yang lebih indah dan nyaman menikmati segarnya hutan mangrove yang
sebagian besar tumbuh diatas batu karang adalah di Teluk Pea. Teluk Pea
terletak antara Kampung Bahe Silian dengan Kampung Payung-Payung.
17. Gelas
Raksasa Penampung Air Hujan
Pulau Maratua
terbentuk dari peroses alam pada ratusan ribu bahkan jutaan tahun yang lalu.
Terbentuk dari atol atau batu karang yang naik keatas permukaan. Dari peroses
naiknya batu karang tersebut meninggalkan lubang-lubang, rongga-rongga dari
permukaaan sampai bagian yang paling dalam. Diatasnya ada yang datar, dan
berbukit-bukit tidak beraturan. Oleh karena itu dibawah Pulau Maratua banyak
rongga kecil dan rongga yang besar. Rongga yang besar ada yang berbentuk Goa
fertikal maupun horizontal. Adapula rongga besar itu berbentuk seperti tempayan
atau gelas raksasa yang dapat menangpung ribuan meter kubik air tawar. Air hujan
yang jatuh ke dasar pelataran Pulau Maratua tidak langsung masuk kelaut, tetapi
sebagian besar masuk ke pori-pori lubang-lubang batu kapur atau batu karang
itu, terus masuk dan turun kebawah, tertampung di tempayan atau gelas raksasa.
Tempayan raksasa itu sangat rentan untuk pecah, karena sebagian dindingnya ada
yang tipis. Penyebab pecahnya dinding tempayan atau gelas raksasa itu antara
lain disebabklan oleh :
1)
Gempa bumi yang berkekuatan 4,5 sampai 7 skala
rister.
2)
Gerakan atau pergeseran kerak bumi atau pergeseran
patahan lempengan bumi
3)
Bangunan yang sangat berat diatasnya
4)
Getaran kegiatan pekerjaan yang menggunakan alat
besar dan berat, seperti boldouser, traktor, dan eskapator.
Apabila retak
atau pecah tempayan atau gelas raksasa penampung air tersebut, maka air tawar
yang tertampung didalamnya keluar, waktu air laut pasang besar, air laut masuk
menggantikan air tawar. Yang terjadi adalah ketersediaan air tawar di Pulau
Maratua menjadi langka dan mahal, semua sumur-sumur yang ada air tawarnya juga
berubah menjadi asin.
18. Dermaga
Payung-Payung
Dermaga ini
dijadikan tempat bongkar muat barang keperluan sehari-hari kampung
Payung-Payung. Kapal-kapal kecil milik nelayan dan pedagang, tambat disini. Kemudian
setelah bongkar atau selesai muat kapal-kapal tersebut pergi meninggalkan
dermaga. Di dermaga Payung-Payung ini dapat menyaksikan keindahan sunset,
keindahan karang, sejuknya hembusan angin, indahnya deburan ombak. Disini juga
dapat menyaksikan langsung hilir mudik penyu hijau di padang lamun dan ikan
warna warni di sela-sela batu dan terumbu karang…sangat menyenangkan. Di ujung
Kampung Payung-Payung berdiri sebuah resort yang cukup megah dan mewah. Resort
menyiapkan tempat menginap, menyediakan diving dan pelatihan diving,
snockeling, dan caffe. Dari Resort Maratua Paradise ini langsung berhadapan
dengan Pulau Kakaban.
19. Dermaga
Lawang-Lawang
Dermaga Lawang-Lawang
berada di belakang kampung Bohe Bukut yang sekarang dikenal dengan Teluk
Harapan. Dermaga yang cukup panjang ini tidak terkena ombak laut, karena berada
didalam Teluk Pulau Maratua. Dari Teluk yang luas itu, dermaga masuk lagi ke
Teluk yang lebih kecil. Teluk tempat dermaga ini seperti sungai yang memanjang
disebut Lawang-Lawang. Dermaga menghadap laguna Maratua dan menjadi tempat
bertambatnya kapal-kapal nelayan. Disana terdapat mahligai disebelah baratnya.
Ikan kecil banyak yang lalu lalang didekat dermaga dan masuk kedalam hutan
mangrove yang sangat subur. Mangrove itu tumbuh diperairan dangkal sepanjang
dermaga. Dermaga Lawang-lawang juga digunakan tempat bongkar muat hasil nelayan
dan barang keperluan sehari-hari kampung Teluk Harapan.
20. Dermaga
Bandong
Terletak di
Kampung Teluk Alulu, disampaing tempat bongkar muat barang sehari-hari, dermaga
ini sangat cocok digunakan untuk bersantai menikmati laguna Teluk Maratua.
Tanjung Redeb, 28 Januari 2015
Daftar Pustaka :
1.
DKP Berau, 2009. Kawasan Konservasi Perairan
2.
Humas Berau, 2014. Buku Kerja Pemda Berau
3.
Ithur Saprudin, 2013. Pulau Derawan
BIODATA PENULIS
SAPRUDIN ITHUR
Saprudin,
Lahir di Samarinda tanggal 3 Januari 1960. Ithur
adalah nama ayahanda tercinta (almarhum), untuk menghormati dan menghargai
ayahanda tercinta nama digabung menjadi Saprudin Ithur, sedangkan nama ibunda
(almarhumah) tersayang Arbayah, kedua orang tua tinggal di KM 5 Purwajaya
Loa-Janan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Menikah pada
tahun 1986 dengan seorang gadis cantik asli Berau namanya Nornaningsih lahir di
Tanjung Redeb, Berau tahun 1969. Dari pernikahan tersebut dikaruniai putri tiga
orang, yang pertama Shylva Novelia Saprudin
lahir di Tanjung Redeb tahun 1987, yang kedua Shinta Oktavia Saprudin
lahir di Tanjung Redeb, tahun 1993, dan yang ketiga Fitria Ramadhani
Saprudin. Ketiganya lahir di Kota
Sanggam kota Tanjung Redeb Berau Kalimantan Timur.
Pendidikan
dimulai di Sekolah Dasar Negeri No. 22 Purwajaya, naik kelas empat sekolahnya
tutup, pindah ke Sekolah Dasar Negeri 11 Loa-Janan lulus 1973. Kemudian
melanjutkan ke SMPN 2 Samarinda sekolah sore berhenti, dan sekolah lagi di
swasta SMP Bhakti Loa-Janan, lulus di SMP Negeri Loa-Kulu pada Tahun 1976, dan melanjutkan ke SPG Induk
Samarinda, kelas dua diberhentikan, pindah ke SPG Khairiyah Samarinda, ujian
akhir di SPG Katholik Samarinda, lulus Tahun 1979/1980. Pada tahun 1980
diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil sebagai Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Berau
Perjalanan
menjadi Guru cukup panjang mulai 1981 sampai dengan 1991 berpindah-pindah dari SDN Tanjung Batu
Kecamatan Pulau Derawan, menjadi Kepala SD Inpres Tanjung Perepat Kecamatan
Talisayan, sekarang masuk Kecamatan Biduk-Biduk, dan terakhir pindah menjadi
Kepala SD Inpres Kampung Batumbuk Kecamatan Pulau Derawan. Kemudian diangkat
menjadi Penilik Kebudayaan Kecamatan Tanjung Redeb sampai dengan Tahun 1996,
menjadi Kasubag Kepegawaian pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Berau 1996 - 1999, diangkat sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Depdikbud
Kabupaten Berau 1999-2000, jadi Kepala
Cabang Pendidikan Kecamatan Biduk-Biduk
2002-2004, dipidah lagi menjadi Kepala Seksi Atraksi Seni Budaya Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Berau 2004-2009, menjadi Kepala Bidang
Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Berau 2009-2012.
Menjadi Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Berau 2012- . Pengabdian sebagai Pegawai
Negeri Sipil seluruhnya di Kabupaten Berau.
Melanjutkan
pendidikan di Universitas Terbuka lulus pada tahun 1995 sebagai Sarjana Ilmu
Politik, kemudian pada tahun 2000 berkesempatan menyelesaikan Akta IV di
Universitas Mulawarman Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, serta menyelesaikan
Pasca Sarjana di Universitas Terbuka Program Magister Administrasi Publik lulus
tahun 2013.
Buku pertama yang
dicetak adalah Kumpulan Puisi, lebih seratus Puisi yang dikarang sendiri masuk
dalam buku tersebut, dilanjutkan dengan buku kedua dengan judul Bang Bal
Menjadi Raja penulis mengangkat ceritera rakyat terdiri dari 1) Ceritera Rakyat
Dayak Punan “Asal Usul Punan Segah”; 2)
Ceritera Rakyat Berau “Asal Usul Kerajaan Berau”; 3) “Asal Usul Perahu Batu Di Long
Nung” Dayak Punan; 4) Buaya Giram Tip; 5) Ceritera Rakyat Dayak Ga’ai ”Bang Bal
dan Kepala Tua”; 6) Ceritera Rakyat Berau “Batu Bual”; 7) Ceritera Rakyat Dayak
Ga’ai Long Ayan“Lui Las Anak Dewa Langit”; 8) Ceritera Rakyat Pesisir Dayak Ake
Biata Ulu “Nek Nimbul”; 9) Ceritera Rakyat Berau Makam Keramat “Puan Sipanaik”;
dan 10) Kisah nyata empat pahlawan yang
gugur Pulau Balikukup pada tahun 1957 “Pertempuran Melawan Maut”
Dalam buku tiga
dengan judul Lamin Talungsur penulis mengangkat ceritera 1) Legenda Lamin
Talungsur; 2) Putri Naga dan Nakhoda Muda; 3) Ayus Putra Rimba Raksasa,; 4)
Pangeran Ulok; 5) Andai Samira Ka Gunung Padai; 6) Perang di Laut Batu
Putih. Buku empat, Legenda dengan judul
Batu Langkup, yang mengangkat ceritera rakyat Dayak Ahi Kampung Tembudan
Kecamatan Batu Putih. Buku lima dengan judul Meriam Pijitan mengangkat ceritera
1) Meriam Pijitan; 2) Meriam Sumbing; dan 3) Pelangi Bidadari.
Yang belum
dicetak menjadi buku antara lain Legenda Batu Bual versi bahasa daerah Berau,
Legenda Srikandi Berau Kannik Barau Sanipah, Berkembang dalam Lumpur (drama),
Kissah Tambing Siring, Pangadakan (drama), Palas Banua, Pambakal Ambi, Sekilas
Pahlawan Bajau, Situs Raja Alam, Si Palui, Tragedi Malam Tahun Baru (cerpen),
Meniti (cerpen), Mistri di Ujung Pulau (cerpen), Ulun Lebbo, Pembunuh Berdarah
Merah, Danau Tebo’, dan menulis 23 lagu Daerah Berau. Sampai saat ini masih
aktif menulis dan mengarang lagu.
Organisasi yang
pernah dan masih digeluti sebagai Sekretaris Soksi Kabupaten Berau, Sekretaris
Alumni UT Kabupaten Berau, Pendiri Yayasan Kalbu, Pemerhati Kebudayaan,
Pengurus Gerakan Pemuda Asli Kalimantan, Pembina Teater, Pembina Penulisan
Sastra, sekretaris club Dance, Wakil Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar Kab. Berau.
Nara sumber diberbagai kegiatan, masih aktif sebagai Dosen STIT Muhammadiyah
Tanjung Redeb, Berau
Alamat rumah :
Jl. Durian 3 Gang Haur Gading No. 03 Tanjung Redeb Berau, Kaltim, Indonesia.
77311 HP. 085249518790/085753870395.
Alamat Kantor :
Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kabupaten Berau. Jl. Pemuda no. 35 Tanjung Redeb
Berau, Kaltim Indonesia Telp/fax 0554 21219
Email : saprudin_brau@yahoo.com Facebook : saprudin
ithur
Youtobe : saprudin ithur (7 Lagu Daerah Berau Kaltim
Saya baru kali ini baca ulasan yang mendetail mengenai Maratua, sangat membantu sekali untuk wisatawan yang ingin mengeksplore Maratua.
BalasHapusTks. Missy tinggal dimana ? klo di kota Tanjung Redeb boleh berkunjung kerumah sy utk mengekplor lebih luas lagi ttg pariwisata Berau....
HapusSalam kenal dan persahabatan
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusuntuk bandara sekarang panjang RUNWAY 30 x 1600m dengan Taxiway 15x75 dan Apron 100x70 semua dengan konstruksi ATB untuk penerbangan route saat ini TARAKAN - MARATUA ( PP )
BalasHapusMARATUA - KALIMARAU ( PP ) Maskapai SusiAir masih subsidi untuk warga Maratua
(perdana 12 juni 2017 )
Tks pa Budi atas informasix. alhdlh dari kota Tanjung Redeb-Maratua atau sebalikx sdh lebih mudah. ada pesawat SusiAir dan tetap ada speadboat milik masyarakat Maratua dari kota Tanjung Redeb-Maratua dengan harga Rp. 250.000 per orang. mari lanjut kita buka lebar-lebar Maratua sebagai Pulau Terluar Indonesia dan sebagai Pulau dan spot diving terindah dan terpopuler di dunia.........
Hapus