Jumat, 27 Maret 2015

CERITA PELANGI BIDADARI



SAPRUDIN ITHUR

PELANGI  BIDADARI

Teringat masa kecil dulu masih duduk dibangku Sekolah Dasar aku suka sekali menyanyi, lagu yang diajarkan oleh guru kelas satu, guru kelas dua, dan bahkan guru kelas tiga. Sebelum pelajaran dimulai kami menyanyi beberapa lagu untuk membuka kegembiraan dan membuka syaraf-syaraf yang ada dikepala dan syaraf-syaraf diseluruh tubuh, begitu pula menjelang pulang paling tidak menyanyi lagu Gelang Sepatu Gelang, seperti ini lagunya :
Gelang sepatu gelang
Gelang si rama-rama
Mari pulang marilah pulang
Marilah pulang bersama-sama
Mari pulang marilah pulang
Marilah pulang bersama-sama
Menyanyi lagu itu penuh semangat dan penuh ceria, lalu baris dan pulang dengan penuh aura  dan kenangan. Esok hari sekolah lagi seperti biasa dengan semangat baru dan ceritera baru. Disekolah kami sering menyanyi lagu Pelangi, Bintang Kejora, Naik Kepuncak Gunung, Naik Delman, Naik Kereta Api, Balonku, Kebunku, Bintang Kecil, Satu-Satu, Bangun Tidur, Burung Kutilang, Burung Hantu, Potong Bebek Angsa, sedangkan lagu-lagu patriotik seperti Garuda Pancasila, Halo-Halo Bandung dan Sorak-Sorak Bergembira. Semangat pagi membuat semua yang ada dalam kelas menjadi cerah ceria dan sumringah. Ketika sampai disekolah masih ada yang malas-malasan, masih ada yang sulit untuk tersenyum, masih ada badannya yang kaku, masih ada yang matanya merah, masih ada yang menguap, tetapi begitu masuk kelas dibuka dengan mulai menyanyi beberapa lagu semuanya jadi gembira, semuanya jadi senang…….setelah otak pikiran terbuka lebar, baru pelajaran dimulai.
Sebelum memulai membaca ceritera Pelangi Bidadari, mari dimulai dengan menyanyi pelangi-pelangi lebih dahulu untuk mengingatkan kembali puji-pujian masa kecil terhadap keindahan alam dan keelokan pelangi yang melingkar dilangit warna-warni. Mari mulai……
Pelangi-pelangi alangkah indahmu
Merah kuning hijau dilangit yang biru
Pelukismu agung siapa gerangan
Pelangi-pelangi ciptaan Tuhan
(Ulangi sekali lagi….)
Seharusnya setiap hujan turun rintik-rintik pelangi selalu muncul dan hadir melingkar menghiasi seperlima bagian langit yang nampak disepemandangan mata atau seluas kemampuan mata memandang. Tetapi tidak jarang pelangi yang warna warni dan indah dipandang mata itu muncul juga saat cuaca mendung, dan diwaktu pagi saat matahari masih terlindung awan tipis dan sore hari menjelang malam. Dikampung-kampung yang jauh dari kota, pelangi masih sering muncul dengan gagahnya, lalu banyak anak-anak yang menyanyikan lagu pelangi-pelangi itu. Kalau dikota pelangi hanya sesekali saja terlihat, karena takut dengan gemuruhnya suara kendaraan dan polusi udara serta teriknya rumah kaca.

Pada malam hari saat melihat indahnya malam diseantero langit dipenuhi bintang gemintang, diantar bintang gemintang itu nampak sebuah bintang yang lebih terang dan lebih besar, maka….ayo kita menyanyikan lagu Bintang Kejora bersama-sama.....semua pasti bisa.....ayo kita mulai :

Kupandang langit penuh bintang bertaburan
Berkelap kelip seumpama intan berlian
Ada sebuah lebih terang cahayanya
Itulah bintangku bintang kejora yang indah slalu.
Sekolah Dasar pada masa aku sekolah dulu sangat berbeda dengan Sekolah Dasar pada masa sekarang ini, sekarang jarang terdengar guru kelas satu, kelas dua dan kelas tiga mengajak siswanya ramai-ramai bergembira dengan menyanyi, oleh karena itu anak-anak sekarang banyak yang tidak tahu lagu-lagu seperti,  Pelangi-pelangi, Bintang Kejora, Naik Kepuncak Gunung, Naik Delman, Naik Kereta Api, Balonku, Kebunku, Bintang Kecil, Satu-Satu, Bangun Tidur, Burung Kutilang, Burung Hantu, Potong Bebek Angsa, sedangkan lagu-lagu patriotik seperti Garuda Pancasila, Halo-Halo Bandung dan Sorak-Sorak Bergembira. Akhirnya ya…jangan heran apabila rasa cinta tanah air menipis, rasa mencintai tanah kelahirannya mengurang, rasa bangga terhadap bangsa dan negaranya menurun.
Nyanyian yang sering terdengar membangun semangat tanah air, dongeng-dongeng yang isinya lebih pada penguatan tradisi lokal, hormat kepada kedua orang tua, sayang kepada kakek dan nenek yang tinggal dikampung, rindu kampung halaman, rindu dengan saudara yang pergi merantau. Akhir-akhir ini anak-anak, remaja dan masyarakat kebanyakan lebih mementingkan dirinya sendiri, kepekaan sosial mereka banyak yang sudah menurun bahkan hilang. Sayang sekali ya...kenapa harus begitu. Alasannya sepele saja, pasti karena sibuk, banyak kerjaan, harus kerja keras dan membanting tulang, sibuk dengan tugas sana tugas sini dan seterusnya. Hubungan keluarga menurun, hubungan dengan tetangga tidak sempat, akhirnya tidak saling kenal dan tidak saling menyapa, acuh saja. Biarlah mereka dengan urusannya sendiri, sedangkan aku dengan urusan dan kerjaanku sendiri dan seterunya. Yang jadi momoknya pastilah bagaimana harus mendapatkan uang sebanyak-banyaknya untuk beli makanan, membeli pakaian yang bagus, membeli yang lain yang kadang tidak perlu hanya sekedar pajangan saja...tapi itulah yang terjadi. Anak-anak mereka sebagai generasi penerus bangsa nelangsa, terbiar tanpa bimbingan dan kedekatan orang tua, setiap hari hanya dimarahi, dituding, dilototi, dan disalah-salahkan, akhirnya ya salah terus, salah beneran, serba salah, tidak berani berbuat apa-apa, kecuali kalau diperintah.  Kata-kata yang ingin disampaikan kepada orang yang lebih dewasa seperti ayah, ibu, paman, kakek, nenek tidak bisa nyambung, salah terus. Sebenarnya anak-anak juga punya hak untuk menyampaikan pendapat atau protes terhadap kekecewaan, ketidak adilan, tetapi tidak dianggap, hanya angin lalu. Kamu masih kecil, tahu apa kamu, tidak boleh ikut campur bicara orang tua, tidak tahu adat, tidak sopan….itulah kata-kata yang diterima anak-anak generasi penerus bangsa ketika memcoba memberi pendapat atau protes terhadap ketidak adilan orang yang lebih diwasa.  Ketika telah remaja mereka keluar dengan kebebasannya, dengan kenakalannya, de ngan segala kepulgarannya eeehhh yang disalahkan malah lingkungan dan sekolahnya. Yah entah apa lagi yang mau disalahkan…………….bertanya pada ilalang yang bergelombang ditiup angin tidak ada jawaban satu katapun, ternyata salah tempat bertanya. Bagaiman dengan orang tua kalian…baik semuakan ? selalu menghargai karya kaliankan ? selalu memberikan pujiankan terhadap kaliankan ? jangan jadi anak manja ya sayang, nanti kalian tidak punya pendirian yang kuat untuk mengarungi masa depan yang semakin keras dan menantang.
Pelangi yang indah itu berwarna merah,jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan………. unggu ya kan. Sering hadir dipagi hari, sore hari, waktu mendung, waktu hujan rintik-rintik, atau setelah hujan saat matahari mengintip disela-sela awan gemawan. Pelangi sering kelihatan dilangit tempat kalian tinggalkan. Yah indah sekali. Katanya sinar matahari yang terhalang awan menimbulkan sinar warna-warni dan ada juga yang mengatakan sinar matahari yang cahayanya dipantulkan air kelangit. Tetapi dalam ceitera Pelangi Bidadari tidak seperti itu. Pelangi yang turun dan bersinar dengan tujuh warna itu adalah sinar yang ditinggal oleh bidadari yang turun kebumi, mandi ditelaga yang dikenal didaerahku dengan sebutan kolam, kolam alam yang terbuat dari alam semula jadi. Pelangi itu tidak bisa pergi kalau para bidadari belum selesai mandi dan kembali kelangit. Begitu para bidadari itu telah kembali kelangit, maka pelangi yang indah tujuh warna itu menghilang seketika bersama perginya bidadari.
Bidadari tidak pernah turun dari langit sendirian, mereka turun bersama saudaranya, ada kakak dan adik-adiknya, atau bersama dengan teman-teman setianya di langit. Yang anehnya bidadari turun dari langit kebumi itu selalu dalam hitungan ganjil, tiga orang, lima orang, atau tujuh orang. Yang selalu turun kekolam belakang Gunung Tabbur selalu tujuh orang bidadari yang cantik-cantik, oleh karena itu warna pelangi yang mengikutinyapun selalu tujuh warna, merah,jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan unggu.
Gunung Tabbur berada ditepi sungai Berau Kalimantan Timur. Kenapa diberi nama Gunung Tabbur ? karena gunung itu selalu runtuh bagian atasnya, runtuhannya langsung terjun masuk kedalam sungai Berau yang sangat deras dan dalam. Runtuhnya Gunung Tabbur tidak seperti ceritera kebanyakan orang dan tidak seperti berita yang ditayangkan di televise atau dikoran-koran yang sampai menelan korbar manusia dan menenggelamkan rumah disekitarnya. Gunung Tabbur  runtuhnya sedikit-sedikit saja, tetapi sering terjadi dan sering dilihat orang yang sedang melintasi gunung itu dengan menggunakan perahu. Karena sering terlihat runtuh sedikit-sedikit itulah kemudian hari gunung yang berada ditepi sungai Berau itu dikenal dengan Gunung Tabbur. Gunung Tabbur juga menjadi nama sebuah kerajaan yaitu Kerajaan Gunung Tabbur yang berdiri pada kisaran tahun seribu delapan ratusan awal. Tidak jauh dari kerajaan Gunung Tabur diseberang sungai Berau berdiri Kerajaan Sambaliung. Kedua kerajaan tersebut berasal dari satu kerajaan yaitu kerajaau Berau yang juga dikenal dengan nama Kerajaan Berayu di Utara Kalimantan Timur. Kerajaan Berau berdiri pada tahun 1400-an dengan Raja pertamanya Adji Soerja Natakesoema (Aji Surya Natakesuma).
Dibelakang Gunungnya Gunung Tabbur ada sebuah kolam alam yang tidak terlalu luas, disana sering tujuh bidadari turun dan mandi, apabila bidadari sedang mandi maka pelangi menunggunya sampai kembali kelangit, kalau mereka mandi selama satu jam, maka pelangi tujuh warna itu menunggu dengan setia selama satu jam. Pelangi bidadari itu keberadaannya sangat unik dilihat dari ujung Tanjung kota Tanjung Redeb. Pelangi itu melingkar dari kolam pemandian bidadari dibelakang Gunung Tabbur sampai ketengah sungai Berau. ujungnya tidak tembus sampai ke-Kampung Baru ujung Kampung Sambaliung seberang sungai.
Saat bidadari mandi tidak mau terlihat oleh manusia, sebab manusia kebanyakan selalu jahat kepada para bidadari. Oleh  pertolongan pelangi yang menancap ditengah sungai Berau menarik air masuk kedalam telaga pemandian ketujuh bidadari. Ketujuh bidadari itu mandi sembari bersenda gurau di telaga bening  kolam alam sampai puas, selesai madi ketujuh bidadari itu pulang kelangit bersamaan dengan menghilangnya pelangi.
Seringnya pelangi yang indah warna-warni hadir mempertontonkan dirinya kesemua orang yang ada disekitar Tanjung Redeb, adalah seorang pemuda yang sangat tertarik untuk membuktikan kebenaran ceritera Pelangi Bidadari itu. Pemuda itu sebut saja namanya Apan. Pagi sekali Apan sudah menyiapkan perahu, perahu yang akan ditumpanginya itu dibersihkan dan air yang masuk kedalam perahu ditimbanya sampai kering. Langsung Apan berangkat menuju arah Gunung Tabbur tempat Pelangi Bidadari selalu muncul. Bunda Apan sempat menegurnya, “masih sepagi ini….mau pergi kemana pemuda tampan…” Apan tersenyum oleh pujian bundanya lalu mengulum bibir yang basah, “mau mencari kayu bakar bunda, kesana” sahutnya dengan sumringah sambil menunjuk kearah tempat munculnya Pelangi Bidadari. “Hati-hati nanda kusayang” ibunya mengingatkan. Apan mengiyakan dengan anggukan kepala sembari tersenyum tipis. Apan dengan cekatan langsung masuk kedalam perahu kecil, perahu itu sering juga disebut kelean, diluar sana dikenal dengan nama kano. Dengan cekatan pula Apan mendayung perahunya. Perahu kecil itu meluncur dengan cepat disambut oleh beriak gelombang kecil yang didorong angin pagi. Sinar matahari pagi menembus air sungai yang luas seperti danau raksasa, ketika ditimpali riak gelombang kecil, sinar matahari itu memantul kewajah Apan, kadang-kadang sinar itu menyilaukan mata.
Dari ujung Tanjung menuju Gunung Tabbur cukup jauh, jarahnya tidak kurang dari empat kilo meter. Ditempuh dengan naik perahu…ya..lumayan jauh dan lama, tapi Apan sangat menikmati perjalanan itu, ia mendayung dengan santai tetapi perahunya meluncur dengan lurus dan cepat. Tidak semua orang bisa naik perahu kecil kelean model kano tersebut. Kalau belum biasa pasti oleng, bahkan bisa saja langsung terbalik. Buat Apan tidak masalah, ia sudah biasa menggunakan perahu kecilnya itu, makanya ia cekatan sekali mendayung perahu dengan lurus atau belok kiri kanan sesuai dengan keinginannya. Perahu kecil it terus meluncur mendekati Gunung Tabbur.
Keberadaan Gunung Tabur persis berhadapan dengan ujung Sambaliung bagian hilir, tepatnya persis di seberang Kampung Baru. Sampai disana Apan tidak bisa naik di Gunung Tabbur, gunungnya terjal dan tinggi, ia harus menepi lebih kehilirnya tidak jauh dari kuburan Cina dan kuburan Belanda. Setelah  menepi, perahu diikat didahan pohon yang menjuntai kesungai, langsung naik dibibir pantai sungai yang basah bercampur batu koral. Tiba-tiba cuaca berubah mendung dan pelangi muncul persis diatas kepala Apan. “Aku beruntung sekali….begitu sampai disini disambut dengan senyum pelangi  yang cantik dan indah”. Berarti bidadari telah lebih dahulu turun ditelaga sebelah bukit ini.
Apan langsung meninggalkan bibir sungai mendaki bukit yang penuh dengan semak belukar. Apan harus memotong tali temali yang semrawutan dihadapannya, rotan bergelantungan dan sebagian lagi melilit-lilit seperti ular, rotan itu berduri tajam dan kecil-kecil kalau tersentuh saja durinya langsung menusuk bagian kulit yang menyentuhnya masuk kedalam daging, duri rotan yang menusuk tersebut harus dicabuti satu persatu…..wah sakit sekali. Ia terus maju pantang mundur  harus memotong pohon-pohon kecil yang menghalangi jalan masuk hutan. Setelah menembus semak belukar, baru Apan menemui pohon-pohon besar yang menjulang tinggi.  Disekitar dan disekeliling pohon-pohon besar bersih tidak ada rerumputan yang mengganggu. Rumput dan semak habis mati oleh tebalnya daun yang berserakan, sedangkan sinar matahari sedikit yang tembus diantara daun-daun yang lebat sampai ketanah. Ditempat ini Apan lebih mudah melintas dan bergerak dari pada saat baru mulai masuk dari tepi sungai sampai ketempat ini. Mandaunya yang terhunus disarungkan kembali, Apan berjalan dengan nyaman dan berlenggang. Apan terus mendaki gunung yang landai sampai dipuncak, kemudian menurun cukup jauh, diantara turunanan itu ada sedikit yang menurun tajam. Ditempat itu Apan harus berhati-hati dengan berpegangan pada akar-akar kayu yang menyembul keluar dan tali-tali akar yang merayap tidak beraturan, kemudian turunannya landai kembali.
Dari tempat itu sudah terdengar suara samar-samar percakapan beberapa orang wanita, terdengar suara tawa yang ditahan-tahan, tawa dalam percakapan yang sangat gembira itu terasa ditelinga Apan seperti ditahan tidak bebas dan tidak lepas. Ada kemungkinan menghindari terdengar oleh manusia atau makhluk lain sejenis mereka. Dari tempat itu Apan sudah harus mengendap-endap dan melangkah dengan pelan-pelan. Injakan telapak kakinya ia buat sangat hati-hati dan perlahan agar tidak menimbulkan berisik dan terdengar para gadis yang asyik bercakap-cakap dan bercengkrama. Merinding juga bulu kuduk Apan, kalau-kalau suara yang terdengar itu berasal dari bunian, hantu, jin, atau syetan….hiiiii…. Apan harus terus berjalan mendekati asal suara itu. Apan harus tahu siapa pemilik suara itu. Yaaaaa ternyata memang benar…..suara percakapan itu berasal dari beberapa orang gadis cantik yang lagi asyik mandi ditelaga bening. Tetapi hebat sekali para gadis cantik itu ditemani oleh sinar warna warni cahaya yang sangat mempesona, sinar pelangi dari langit tinggi bersama mereka. Waw….oooohhhhh….Apan terperanjat dan terperangah melihat kejadian yang luar biasa semacam itu. Sekitar telaga yang tidak terlalu luas…ya….seperti kolam itu….airnya berwarna seperti pelangi, sama dengan pelangi yang ada diatasnya. Apan semakin mendekat. Jelas sekali dari pandangan mata, gadis-gadis cantik itu sedang mandi berendam didalam telaga bening dan berenang kesana kemari sembari bersenda gurau. Wanita itu sangat menikmati suasana yang lengang dikelilingi hutan yang lebat, sepi ditemani pelangi yang sangat indah. Ada lagi yang lebih aneh, yaitu air mengalir dari langit dengan deras seperti air pancuran. Ditempat itu mereka membasuh rambutnya yang panjang. Setelah diperhatikan dengan seksama air yang mengalir itu dibawa oleh pelangi warna-warni dari sungai Berau yang luas, jadi pelangi itu selain menemani para putri cantik turun mandi di telaga bening juga berfungi untuk menarik air dari sungai sesuai kebutuhan para gadis cantik yang ada ditelaga. Aku bukan bermimpi saat ini…ini adalah kenyataan yang aku lihat dengan mata kepalaku sendiri, bisik Apan dalam hati dengan pasti.
Menjelang selesai mandi, mata Apan tambah terbelalak besar dan lebar, gadis-gadis itu naik ketepi telaga bening, sempurna, lengkap, semuanya ada. Wajahnya cantik, rambutnya panjang, lehernya, tangannya pinggangnya, pahanya, kakinya semua lengkap….ya sama seperti manusia biasa begitu sempurna. Apan benar-benar terkagum-kagum tak henti-hentinya mengatakan sempurna….sempurna…..sempurna. Yachk ackh……kaki Apan terpeleset lalu jatuh terguling beberapa meter dilereng bukit. Apan terguling dari tempatnya mengendap dan mengintip para bidadari yang sedang mandi. Celakanya setelah ia sadar dari bergulingan itu lalu bangkit dari jatuhnya, telaga tempat mandi para bidadari itu tidak seindah waktu tadi ia saksikan, sinar cerah dengan pelangi warna warni sudah tidak ada lagi, gadis-gadis cantik yang tadi ia lihat dengan mata kepalanya sendiri itu sudah tidak ada lagi, pelangi yang indah melengkung diatas langit sudah tidak ada lagi, hilang entah kemana…..gadis-gadis cantik yang tadi ia lihat dengan jelas sudah tidak ada lagi, sudah pergi kelangit bersama pelangi. Aaaaccckkkhhh….Pelangi Bidadari sudah pergi… gadis-gadis cantik itu juga sudah pergi pasti sudah pulang ketempatnya kembali.
Gadis-gadis cantik itu pasti meresa terganggu oleh kehadiranku…bahkan aku mengagetkan mereka….aku mengintip mereka sedang mandi…pasti mereka marah sekali atas perbuatanku yang mengendap-endap dan mengintip…tapi bagaimana ya….kalau aku belum pernah melihat kebenaran ini, seumur hidupku yang aku dengar hanya ceritera kosong tentang pelangi. Pelangi hadir dilangit, aku sering dilarang menatapnya terlalu lama, tidak boleh menunjuk dengan jari telunjuk kearah pelangi, saat pelangi datang dan hadir dilangit, saat keluar rumah aku harus menyelipkan rumput, daun, atau ranting kecil ditelingaku. Dan masih banyak lagi pantangan yang tidak boleh dilanggar saat pelangi hadir menghiasi langit sepemandanganku. Pelangi Bidadari jauh berbeda, pelangi bidadari terlihat dan hadir bersama dengan gadis-gadis cantik yang mandi di telaga bening dibelakang Gunung Tabbur.
Maafkan aku pelangi bidadari….maafkan aku para Bidadari cantik…aku sudah mengganggu dan mengusik ketengan kalian saat mandi….kalau aku berdosa sekali lagi aku minta maat….ceritera ini akan aku sebarkan kepada teman-teman, ayah ibu, tetangga dan semua orang yang mau mendengarkan kisah nyata yang aku lihat dengan mata kepalaku sendiri.
Apan pulang dengan puas setelah melihat kejadian yang luar biasa di telaga bening belakang Gunung Tabbur, tetapi juga membawa beban kekecewaan yang mendalam karena telah mengusik kehadiran para bidadari yang sedang mendi…… malam harinya ia bermimpi tujuh bidadari yang siang tadi mandi itu hadir dengan senyum yang sangat mempesona manis sekali memaafkan apa yang telah dilakukan oleh Apan ditelaga bening…..dan kemudian pergi terbang melayang dengan ringannya sembari melambaikan tangan dengan menghambur senyum keceriaan…..dach Apan…dach Apan….dadaaaahhh Apan yang tampan…..kemudian menghilang dilangit tinggi. Pelangi Bidadari. Aku terbangun dari tidurku ditengah malam, lalu aku menyanyi...........
Pelangi-pelangi alangkah indahmu
Merah kuning hijau dilangit yang biru
Pelukismu agung siapa gerangan
Pelangi-pelangi ciptaan Tuhan

Informan :
Nornaningsih, Januari 2014
Selesai diketik hari Kamis tanggal 1 Mei 2014, bertepatan dengan Hari Buruh Nasional
Semoga buruh Indonesia menjadi tenaga kerja yang terbaik di seluruh dunia. Sukses selalu kaum buruh

1 komentar:

  1. http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/tajir-melintar-ini-fakta-menarik-ibu.html
    http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/telaga-cisoka-danau-berair-biru-yang.html
    http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/bocoran-film-godzilla-vs-king-kong.html

    QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    • BB : 2B3D83BE
    Come & Join Us!

    BalasHapus