SAPRUDIN ITHUR
PELANGI BIDADARI
Teringat
masa kecil dulu masih duduk dibangku Sekolah Dasar aku suka sekali menyanyi,
lagu yang diajarkan oleh guru kelas satu, guru kelas dua, dan bahkan guru kelas
tiga. Sebelum pelajaran dimulai kami menyanyi beberapa lagu untuk membuka
kegembiraan dan membuka syaraf-syaraf yang ada dikepala dan syaraf-syaraf
diseluruh tubuh, begitu pula menjelang pulang paling tidak menyanyi lagu Gelang
Sepatu Gelang, seperti ini lagunya :
Gelang
sepatu gelang
Gelang
si rama-rama
Mari
pulang marilah pulang
Marilah
pulang bersama-sama
Mari
pulang marilah pulang
Marilah
pulang bersama-sama
Menyanyi lagu itu penuh semangat dan penuh ceria,
lalu baris dan pulang dengan penuh aura
dan kenangan. Esok hari sekolah lagi seperti biasa dengan semangat baru
dan ceritera baru. Disekolah kami sering menyanyi lagu Pelangi, Bintang Kejora,
Naik Kepuncak Gunung, Naik Delman, Naik Kereta Api, Balonku, Kebunku, Bintang
Kecil, Satu-Satu, Bangun Tidur, Burung Kutilang, Burung Hantu, Potong Bebek
Angsa, sedangkan lagu-lagu patriotik seperti Garuda Pancasila, Halo-Halo
Bandung dan Sorak-Sorak Bergembira. Semangat pagi membuat semua yang ada dalam
kelas menjadi cerah ceria dan sumringah. Ketika sampai disekolah masih ada yang
malas-malasan, masih ada yang sulit untuk tersenyum, masih ada badannya yang
kaku, masih ada yang matanya merah, masih ada yang menguap, tetapi begitu masuk
kelas dibuka dengan mulai menyanyi beberapa lagu semuanya jadi gembira,
semuanya jadi senang…….setelah otak pikiran terbuka lebar, baru pelajaran
dimulai.
Sebelum
memulai membaca ceritera Pelangi Bidadari, mari dimulai dengan menyanyi
pelangi-pelangi lebih dahulu untuk mengingatkan kembali puji-pujian masa kecil
terhadap keindahan alam dan keelokan pelangi yang melingkar dilangit warna-warni.
Mari mulai……
Pelangi-pelangi
alangkah indahmu
Merah
kuning hijau dilangit yang biru
Pelukismu
agung siapa gerangan
Pelangi-pelangi
ciptaan Tuhan
(Ulangi sekali lagi….)
Seharusnya
setiap hujan turun rintik-rintik pelangi selalu muncul dan hadir melingkar menghiasi
seperlima bagian langit yang nampak disepemandangan mata atau seluas kemampuan
mata memandang. Tetapi tidak jarang pelangi yang warna warni dan indah
dipandang mata itu muncul juga saat cuaca mendung, dan diwaktu pagi saat matahari masih terlindung awan
tipis dan sore hari menjelang malam. Dikampung-kampung yang jauh dari kota,
pelangi masih sering muncul dengan gagahnya, lalu banyak anak-anak yang
menyanyikan lagu pelangi-pelangi
itu. Kalau dikota pelangi hanya sesekali saja terlihat, karena takut dengan
gemuruhnya suara kendaraan dan polusi udara serta teriknya rumah kaca.
Pada
malam hari saat melihat indahnya malam diseantero langit dipenuhi bintang gemintang,
diantar bintang gemintang itu nampak sebuah bintang yang lebih terang dan lebih
besar, maka….ayo
kita menyanyikan lagu Bintang Kejora bersama-sama.....semua pasti
bisa.....ayo kita mulai
:
Kupandang
langit penuh bintang bertaburan
Berkelap
kelip seumpama intan berlian
Ada
sebuah lebih terang cahayanya
Itulah
bintangku bintang kejora yang indah slalu.
Sekolah
Dasar pada masa aku sekolah dulu sangat berbeda dengan Sekolah Dasar pada masa
sekarang ini, sekarang jarang terdengar guru kelas satu, kelas dua dan kelas
tiga mengajak siswanya ramai-ramai bergembira dengan menyanyi, oleh karena itu
anak-anak sekarang banyak yang tidak tahu lagu-lagu seperti, Pelangi-pelangi, Bintang Kejora, Naik Kepuncak
Gunung, Naik Delman, Naik Kereta Api, Balonku, Kebunku, Bintang Kecil,
Satu-Satu, Bangun Tidur, Burung Kutilang, Burung Hantu, Potong Bebek Angsa,
sedangkan lagu-lagu patriotik seperti Garuda Pancasila, Halo-Halo Bandung dan
Sorak-Sorak Bergembira. Akhirnya ya…jangan heran apabila rasa cinta tanah air
menipis, rasa mencintai tanah kelahirannya mengurang, rasa bangga terhadap
bangsa dan negaranya menurun.
Nyanyian
yang sering terdengar membangun semangat tanah air, dongeng-dongeng yang isinya
lebih pada penguatan tradisi lokal, hormat kepada kedua orang tua, sayang
kepada kakek dan nenek yang tinggal dikampung, rindu kampung halaman, rindu
dengan saudara yang pergi merantau. Akhir-akhir ini anak-anak, remaja dan
masyarakat kebanyakan lebih mementingkan dirinya sendiri,
kepekaan sosial mereka banyak yang sudah menurun bahkan hilang. Sayang
sekali ya...kenapa harus begitu.
Alasannya
sepele saja, pasti
karena sibuk, banyak
kerjaan, harus kerja keras dan membanting tulang, sibuk dengan tugas sana tugas
sini dan seterusnya. Hubungan keluarga menurun, hubungan dengan tetangga tidak
sempat, akhirnya tidak saling kenal dan tidak saling menyapa, acuh saja.
Biarlah mereka dengan urusannya sendiri, sedangkan aku dengan urusan dan
kerjaanku sendiri dan seterunya. Yang
jadi momoknya pastilah bagaimana
harus mendapatkan uang
sebanyak-banyaknya
untuk beli makanan, membeli pakaian yang bagus, membeli yang lain yang
kadang tidak perlu hanya sekedar pajangan saja...tapi itulah yang terjadi. Anak-anak mereka sebagai
generasi penerus bangsa nelangsa, terbiar tanpa bimbingan dan kedekatan orang
tua, setiap hari hanya dimarahi, dituding, dilototi, dan disalah-salahkan,
akhirnya ya salah terus, salah beneran, serba salah, tidak berani berbuat apa-apa,
kecuali kalau diperintah. Kata-kata yang
ingin disampaikan kepada orang yang lebih dewasa seperti ayah, ibu, paman,
kakek, nenek tidak bisa nyambung, salah terus. Sebenarnya anak-anak
juga punya hak untuk
menyampaikan pendapat atau protes terhadap kekecewaan, ketidak adilan, tetapi tidak dianggap,
hanya angin lalu. Kamu masih kecil, tahu apa kamu, tidak boleh ikut campur
bicara orang tua, tidak tahu adat, tidak sopan….itulah kata-kata yang diterima
anak-anak generasi penerus bangsa ketika memcoba memberi pendapat atau protes terhadap
ketidak adilan orang yang lebih diwasa. Ketika telah remaja mereka keluar dengan kebebasannya,
dengan kenakalannya, de ngan segala kepulgarannya eeehhh yang disalahkan malah lingkungan
dan sekolahnya. Yah entah apa lagi yang mau disalahkan…………….bertanya pada
ilalang yang bergelombang ditiup angin tidak ada jawaban satu katapun, ternyata
salah tempat bertanya. Bagaiman dengan orang tua kalian…baik semuakan ? selalu
menghargai karya kaliankan ? selalu memberikan pujiankan terhadap
kaliankan ?
jangan jadi anak manja ya sayang, nanti kalian tidak punya pendirian yang kuat
untuk mengarungi masa depan yang semakin keras dan menantang.
Pelangi
yang indah itu berwarna merah,jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan………. unggu
ya kan. Sering hadir dipagi hari, sore hari, waktu mendung, waktu hujan
rintik-rintik, atau setelah hujan saat matahari mengintip disela-sela awan
gemawan. Pelangi sering kelihatan dilangit tempat kalian
tinggalkan. Yah indah sekali. Katanya
sinar matahari yang terhalang awan menimbulkan sinar warna-warni dan ada juga
yang mengatakan sinar matahari yang cahayanya dipantulkan air kelangit. Tetapi
dalam ceitera Pelangi Bidadari tidak seperti itu. Pelangi yang turun dan bersinar
dengan tujuh warna itu adalah sinar yang ditinggal oleh bidadari yang turun
kebumi, mandi ditelaga yang dikenal didaerahku dengan sebutan kolam, kolam alam
yang terbuat dari alam semula jadi. Pelangi itu tidak bisa pergi kalau para
bidadari belum selesai mandi dan kembali kelangit. Begitu para bidadari itu
telah kembali kelangit, maka pelangi yang indah tujuh warna itu menghilang
seketika bersama perginya bidadari.
Bidadari
tidak pernah turun dari langit sendirian, mereka turun bersama saudaranya, ada
kakak dan adik-adiknya, atau bersama dengan teman-teman setianya di langit.
Yang anehnya bidadari turun dari langit kebumi itu selalu dalam hitungan
ganjil, tiga orang, lima orang, atau tujuh orang. Yang selalu turun kekolam
belakang Gunung Tabbur selalu tujuh orang bidadari yang cantik-cantik, oleh
karena itu warna pelangi yang mengikutinyapun selalu tujuh warna, merah,jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan unggu.
Gunung
Tabbur berada ditepi sungai Berau Kalimantan Timur. Kenapa diberi nama Gunung
Tabbur ? karena gunung itu selalu runtuh bagian atasnya, runtuhannya langsung terjun
masuk kedalam sungai Berau yang sangat deras dan dalam. Runtuhnya Gunung Tabbur
tidak seperti ceritera kebanyakan orang dan tidak seperti berita yang
ditayangkan di televise atau dikoran-koran
yang sampai menelan korbar manusia dan menenggelamkan rumah disekitarnya.
Gunung Tabbur runtuhnya sedikit-sedikit saja, tetapi sering
terjadi dan sering dilihat orang yang sedang melintasi gunung itu dengan menggunakan
perahu. Karena sering terlihat runtuh sedikit-sedikit itulah kemudian hari
gunung yang berada ditepi sungai Berau itu
dikenal dengan
Gunung Tabbur. Gunung Tabbur juga menjadi nama sebuah kerajaan yaitu Kerajaan
Gunung Tabbur yang berdiri pada kisaran tahun seribu delapan
ratusan awal. Tidak
jauh dari kerajaan Gunung Tabur diseberang sungai Berau berdiri Kerajaan
Sambaliung. Kedua kerajaan tersebut berasal dari satu kerajaan yaitu kerajaau
Berau yang juga dikenal dengan nama Kerajaan
Berayu di Utara Kalimantan Timur. Kerajaan Berau berdiri pada tahun 1400-an
dengan Raja pertamanya Adji Soerja Natakesoema (Aji Surya Natakesuma).
Dibelakang
Gunungnya Gunung Tabbur ada sebuah kolam alam yang tidak terlalu luas, disana
sering tujuh bidadari turun dan mandi, apabila bidadari sedang mandi maka pelangi
menunggunya sampai kembali kelangit, kalau mereka mandi selama satu jam, maka
pelangi tujuh warna itu menunggu dengan setia selama satu jam. Pelangi bidadari
itu keberadaannya sangat unik dilihat dari ujung Tanjung kota Tanjung Redeb.
Pelangi itu melingkar dari kolam pemandian bidadari dibelakang Gunung Tabbur
sampai ketengah sungai Berau. ujungnya tidak tembus sampai ke-Kampung Baru
ujung Kampung Sambaliung seberang sungai.
Saat
bidadari mandi tidak mau terlihat oleh manusia, sebab
manusia kebanyakan selalu jahat kepada para bidadari. Oleh pertolongan pelangi yang menancap ditengah
sungai Berau menarik air masuk kedalam telaga pemandian ketujuh bidadari. Ketujuh
bidadari itu mandi sembari bersenda gurau di telaga bening kolam
alam sampai puas, selesai madi ketujuh bidadari itu pulang kelangit bersamaan
dengan menghilangnya pelangi.
Seringnya
pelangi yang indah warna-warni hadir mempertontonkan dirinya kesemua orang yang
ada disekitar Tanjung Redeb, adalah seorang pemuda yang sangat tertarik untuk
membuktikan kebenaran ceritera Pelangi Bidadari itu. Pemuda itu sebut saja
namanya Apan. Pagi sekali Apan sudah menyiapkan perahu, perahu yang akan
ditumpanginya itu dibersihkan dan air yang masuk kedalam perahu ditimbanya
sampai kering. Langsung Apan berangkat menuju arah Gunung Tabbur tempat Pelangi
Bidadari selalu muncul. Bunda Apan sempat menegurnya, “masih sepagi ini….mau
pergi kemana pemuda tampan…” Apan tersenyum oleh pujian
bundanya lalu
mengulum bibir yang basah, “mau mencari kayu bakar bunda, kesana” sahutnya
dengan sumringah sambil menunjuk kearah tempat munculnya Pelangi Bidadari.
“Hati-hati nanda kusayang” ibunya mengingatkan. Apan mengiyakan dengan anggukan
kepala sembari tersenyum tipis. Apan dengan cekatan langsung masuk kedalam
perahu kecil, perahu itu sering juga disebut kelean, diluar sana dikenal dengan
nama kano. Dengan cekatan pula Apan mendayung perahunya. Perahu kecil itu
meluncur dengan cepat disambut oleh beriak gelombang kecil yang didorong angin
pagi. Sinar matahari pagi menembus air sungai yang luas seperti danau raksasa,
ketika ditimpali riak gelombang kecil, sinar matahari itu memantul kewajah
Apan, kadang-kadang sinar itu menyilaukan mata.
Dari
ujung Tanjung menuju Gunung Tabbur cukup jauh, jarahnya tidak kurang dari empat
kilo meter. Ditempuh dengan naik perahu…ya..lumayan jauh dan lama, tapi Apan
sangat menikmati perjalanan itu, ia mendayung dengan santai tetapi perahunya
meluncur dengan lurus dan cepat. Tidak semua orang bisa naik perahu kecil
kelean model kano tersebut. Kalau belum biasa pasti oleng, bahkan bisa saja
langsung terbalik. Buat Apan tidak masalah, ia sudah biasa menggunakan perahu
kecilnya itu, makanya ia cekatan sekali mendayung perahu dengan lurus atau
belok kiri kanan sesuai dengan keinginannya. Perahu kecil it terus meluncur
mendekati Gunung Tabbur.
Keberadaan
Gunung Tabur persis berhadapan dengan ujung Sambaliung bagian hilir, tepatnya
persis di seberang Kampung Baru. Sampai disana Apan tidak bisa naik di Gunung
Tabbur, gunungnya terjal dan tinggi, ia harus menepi lebih kehilirnya tidak
jauh dari kuburan Cina dan kuburan Belanda. Setelah menepi, perahu diikat didahan pohon yang
menjuntai kesungai, langsung naik dibibir pantai sungai yang basah bercampur
batu koral. Tiba-tiba cuaca berubah mendung dan pelangi muncul persis diatas
kepala Apan. “Aku beruntung sekali….begitu sampai disini disambut dengan senyum
pelangi yang cantik dan indah”. Berarti
bidadari telah lebih dahulu turun ditelaga sebelah bukit ini.
Apan
langsung meninggalkan bibir sungai mendaki bukit yang penuh dengan semak belukar. Apan
harus memotong tali temali yang semrawutan dihadapannya, rotan bergelantungan
dan sebagian lagi melilit-lilit seperti ular, rotan itu berduri tajam dan
kecil-kecil kalau tersentuh saja durinya langsung menusuk bagian kulit yang
menyentuhnya masuk kedalam daging, duri rotan yang menusuk tersebut harus dicabuti satu
persatu…..wah
sakit sekali. Ia terus maju pantang mundur harus
memotong pohon-pohon kecil yang menghalangi jalan masuk hutan. Setelah menembus
semak belukar, baru Apan menemui pohon-pohon besar yang menjulang tinggi. Disekitar dan disekeliling pohon-pohon besar
bersih tidak ada rerumputan yang mengganggu. Rumput dan semak habis mati oleh
tebalnya daun yang berserakan, sedangkan sinar matahari sedikit yang tembus
diantara daun-daun yang lebat sampai ketanah. Ditempat ini Apan lebih mudah
melintas dan bergerak dari pada saat baru mulai masuk dari tepi sungai sampai
ketempat ini. Mandaunya yang terhunus disarungkan kembali, Apan berjalan dengan
nyaman dan berlenggang. Apan terus mendaki gunung yang landai sampai dipuncak,
kemudian menurun cukup jauh, diantara turunanan itu ada sedikit yang menurun
tajam. Ditempat itu Apan harus berhati-hati dengan berpegangan pada akar-akar
kayu yang menyembul keluar dan tali-tali akar yang merayap tidak beraturan, kemudian
turunannya landai kembali.
Dari
tempat itu sudah terdengar suara samar-samar percakapan beberapa orang wanita,
terdengar suara tawa yang ditahan-tahan, tawa dalam percakapan yang sangat
gembira itu terasa ditelinga Apan seperti ditahan tidak bebas dan tidak
lepas. Ada
kemungkinan menghindari terdengar oleh manusia atau makhluk lain sejenis
mereka. Dari tempat itu Apan sudah harus mengendap-endap dan melangkah dengan
pelan-pelan. Injakan telapak kakinya ia buat sangat hati-hati dan perlahan agar
tidak menimbulkan berisik dan terdengar para gadis yang asyik bercakap-cakap dan
bercengkrama.
Merinding juga bulu kuduk Apan, kalau-kalau suara yang terdengar itu berasal
dari bunian, hantu, jin, atau syetan….hiiiii…. Apan harus terus berjalan
mendekati asal suara itu. Apan harus
tahu siapa pemilik suara itu. Yaaaaa ternyata memang benar…..suara percakapan
itu berasal dari beberapa orang gadis cantik yang lagi asyik mandi ditelaga
bening. Tetapi hebat sekali para gadis cantik itu ditemani oleh sinar warna
warni cahaya yang sangat mempesona, sinar pelangi dari langit tinggi bersama
mereka. Waw….oooohhhhh….Apan terperanjat dan terperangah melihat kejadian yang
luar biasa semacam itu. Sekitar telaga yang tidak terlalu luas…ya….seperti
kolam itu….airnya berwarna seperti pelangi, sama dengan pelangi yang ada
diatasnya. Apan semakin mendekat. Jelas sekali dari pandangan mata, gadis-gadis cantik itu sedang
mandi berendam didalam telaga bening dan berenang kesana kemari
sembari bersenda gurau.
Wanita itu sangat menikmati suasana yang lengang dikelilingi hutan yang lebat,
sepi ditemani pelangi yang sangat indah. Ada lagi yang lebih aneh, yaitu air
mengalir dari langit dengan deras seperti air pancuran. Ditempat itu mereka
membasuh rambutnya yang panjang. Setelah diperhatikan dengan seksama air yang
mengalir itu dibawa oleh pelangi warna-warni dari sungai Berau yang luas, jadi
pelangi itu selain menemani para putri cantik turun mandi di telaga bening juga
berfungi untuk menarik air dari sungai sesuai kebutuhan para gadis cantik yang
ada ditelaga. Aku bukan bermimpi saat ini…ini adalah kenyataan yang aku lihat
dengan mata kepalaku sendiri, bisik Apan dalam hati dengan pasti.
Menjelang
selesai mandi, mata Apan tambah terbelalak besar dan lebar, gadis-gadis itu
naik ketepi telaga bening, sempurna, lengkap, semuanya ada. Wajahnya cantik,
rambutnya panjang, lehernya, tangannya pinggangnya, pahanya, kakinya semua lengkap….ya sama seperti
manusia biasa begitu sempurna.
Apan benar-benar terkagum-kagum tak henti-hentinya mengatakan
sempurna….sempurna…..sempurna. Yachk ackh……kaki Apan terpeleset lalu jatuh
terguling beberapa meter dilereng bukit. Apan terguling dari tempatnya
mengendap dan mengintip para bidadari yang sedang mandi. Celakanya setelah ia
sadar dari bergulingan itu lalu bangkit dari jatuhnya, telaga tempat mandi para
bidadari itu tidak seindah waktu tadi ia saksikan, sinar cerah dengan pelangi
warna warni sudah tidak ada lagi, gadis-gadis cantik yang tadi ia lihat dengan
mata kepalanya sendiri itu sudah tidak ada lagi, pelangi yang indah melengkung
diatas langit sudah tidak ada lagi, hilang entah kemana…..gadis-gadis cantik
yang tadi ia lihat dengan jelas sudah tidak ada lagi, sudah pergi kelangit
bersama pelangi. Aaaaccckkkhhh….Pelangi Bidadari sudah pergi… gadis-gadis cantik itu juga sudah pergi
pasti sudah pulang ketempatnya kembali.
Gadis-gadis
cantik itu pasti meresa terganggu oleh kehadiranku…bahkan aku mengagetkan mereka….aku
mengintip mereka sedang mandi…pasti mereka marah sekali atas perbuatanku
yang mengendap-endap dan mengintip…tapi
bagaimana
ya….kalau aku belum pernah melihat kebenaran ini, seumur hidupku yang aku
dengar hanya ceritera kosong tentang pelangi. Pelangi hadir dilangit, aku
sering dilarang menatapnya terlalu lama, tidak boleh menunjuk dengan jari
telunjuk kearah pelangi, saat pelangi datang dan hadir dilangit, saat keluar rumah aku harus
menyelipkan rumput, daun, atau ranting kecil ditelingaku. Dan masih banyak lagi
pantangan yang tidak boleh dilanggar saat pelangi hadir menghiasi langit sepemandanganku.
Pelangi Bidadari jauh berbeda, pelangi bidadari terlihat dan hadir bersama
dengan gadis-gadis cantik yang mandi di telaga bening dibelakang Gunung Tabbur.
Maafkan
aku pelangi bidadari….maafkan aku para Bidadari cantik…aku sudah mengganggu dan
mengusik ketengan kalian saat mandi….kalau aku berdosa sekali lagi aku minta
maat….ceritera ini akan aku sebarkan kepada teman-teman, ayah ibu, tetangga dan
semua orang yang mau mendengarkan kisah nyata yang aku lihat dengan
mata kepalaku sendiri.
Apan
pulang dengan puas setelah melihat kejadian yang luar biasa di telaga bening
belakang Gunung Tabbur, tetapi juga membawa beban kekecewaan yang mendalam
karena telah mengusik kehadiran para bidadari yang sedang mendi…… malam harinya
ia bermimpi tujuh
bidadari yang siang tadi mandi itu hadir dengan senyum yang sangat mempesona manis
sekali memaafkan apa yang telah
dilakukan oleh Apan ditelaga bening…..dan kemudian pergi terbang melayang
dengan ringannya sembari melambaikan tangan dengan menghambur senyum keceriaan…..dach Apan…dach
Apan….dadaaaahhh Apan yang tampan…..kemudian menghilang dilangit tinggi.
Pelangi Bidadari. Aku terbangun dari tidurku ditengah malam, lalu aku
menyanyi...........
Pelangi-pelangi
alangkah indahmu
Merah
kuning hijau dilangit yang biru
Pelukismu
agung siapa gerangan
Pelangi-pelangi
ciptaan Tuhan
Informan :
Nornaningsih, Januari 2014
Selesai diketik hari Kamis tanggal 1 Mei 2014,
bertepatan dengan Hari Buruh Nasional
Semoga buruh Indonesia menjadi tenaga kerja yang
terbaik di seluruh dunia. Sukses selalu kaum buruh
http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/tajir-melintar-ini-fakta-menarik-ibu.html
BalasHapushttp://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/telaga-cisoka-danau-berair-biru-yang.html
http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/bocoran-film-godzilla-vs-king-kong.html
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!