Senin, 13 April 2015

LIANG BATU LIBAS, GUA LUNGUN DI SUARAN



LIANG BATU LIBAS

Oelh : Saprudin, M. Si

Pegunungan karts yang lebih dikenal masyarakat dengan pegunungan batu kapur memanjang dari Tanjung Magkalihat sampai di pedalaman sungai Lesan Kampung Merabu, luasannya dari wilayah Bengalon Kabupaten Kutai Timur sampai di wilayah Biatan, Tabalar, Suaran, Nyapa, Merasa, Merapun, Merabu, dan Panaan di wilayah Kabupaten Berau. Secara terpisah, pegunungan kapur itu ada di hulu sungai Lati, hulu sungai Birang kecamatan Gunung Tabur dan pedalaman sungai Segah. Pegunungan yang ada di kecamatan Gunung Tabur, kecamatan Segah serta pegunungan kapur Suaran dan Pegunungan Nyapa di kecamatan Sambaliung semuanya masuk wilayah Kabupaten Berau. Hamparan pegunungan Kapur itu semuanya tidak kurang dari 250 ribu hektar persegi. Didalamnya kaya dengan batu kapur, kaya dengan flora dan fauna, kaya dengan air tawar, kaya dengan sejarah kehidupan dan peradaban manusia yang sudah berusia ratusan ribu tahun, dibuktikan dengan berbagai peninggalan yang ada di gua-gua gambar cadas dan peninggalan makam dalam gua.
Liang artinya lubang atau bahasa Berau luang. Kalau lubang itu jauh masuk kedalam gunung dinamakan Gua. Bahasa Dayak Ga’ai, gua disebutnya dengan Guang, apabila tidak dalam disebutnya Liang. Jadi Liang adalah lubang diatas gunung yang sulit dijangkau, di Liang itu dijadikan tempat menyimpan mayat (orang sudah meninggal/mati). Makam atau tempat meletakkan mayat di Liang itu disebut Lungun atau makam Lungun, ada pula yang menyebutnya kuburan Lungun.
Di dalam sungai Suaran ada sebuah Gua yang disebut oleh Pak Ajab (Tokoh suku Dayak Basaf Kampung Suaran) Liang Batu Libas. Liang Batu Libas tempat meletakkan mayat manusia yang sudah mati. Mayat laki-laki dibungkus dengan kulit kayu baru diangkut dan diletakkan di Liang Batu Libas. Sedang mayat Bini-bini (wanita) diberi pakaian, baru diangkut ke Liang Batu Libas, sesampainya disana untuk meletakkan mayat dipotonkan tempayan baru didudukkan di dalam tempayan dengan kaki dirapatkan ketubuh bagian depan. Tempayan itu duletakkan di Liang Batu Libas. Oleh karena itu apabila didalam gua atau liang ditemukan tempayan yang sudah dipotong berarti bekas kuburan atau meletakkan mayat Bini-bini di dalam Liang. Didalam Liang Batu Libas, mayat yang ditinggalkan dimakamkan disana tidak kurang dari 20 (dua puluh) orang wanita dan laki-laki. Kemungkinan besar, selain makam Lungun di Liang Batu Libas masih ada lagi pemakaman yang lebih unik dan lebih tua.
Orang dulu cada (tidak) makan apa-apa, makanannya dicarinya, ujar pak Ajab bercerita. Sarang burang wallet ditunggunya sampai anaknya bakutapak (siap mau terbang) baru diambilnya. Sarangnya ditinggalkan, yang diambil anaknya untuk dimakan.
Di Gunung Pa Umbak juga ada Liang. Disana di Liang itu di simpan mayat Gumintir. Orang sakti dan pemberani. Waktu meninggal diceritakan terjadi panas selama 7 (tujuh) bulan, panas tersebut  menghormati wafatnya seorang pahlawan Dayak Basap sungai Suaran.
Gambar (pra sejarah) telapak tangan dan binatang di dinding dan langit-langit gua seperti ada di gua Beloyot dan Gua Abu Merabu tidak terlihat, tetapi ujar pak Ajab “ada gambar yang digambar orang pintar seperti sekarang ini”. Gambar yang dijelaskan Pak Ajab seorang tokoh adat Dayak Basap tersebut tidak terlalu jelas. Apakah gambar baru, atau gambar orang dulu seperti bentuk gambar baru, perlu pengembangan lebih dalam. Gua Liang Batu Libas, Liang Pa Umbak dan gua-gua lainnya yang ada di hulu sungai Suaran perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui sejak kapan manusia sudah ada disekitar gua pegunungan karts Suaran, berapa lama manusia dimakamkan di gua lungun Liang Batu Libas, Liang Pa Umbak dan gambar apa yang ada gua sebagaimana yang dijelaskan pak Ajab.
Menurut keterangan Pak Ajab, sepanjang sungai Suaran ada beberapa Kiam. Kiam adalah Giram, Jeram atau air yang turunnya sangat deras, antara lain :
1.       Kiam Gudam
2.       Kiam Tugak
3.       Kiam Pantai
4.       Kiam Mangimut
5.       Kiam Panjang
6.       Kiam Samalang
7.       Kiam Batang Masin
8.       Kiam Bassar
9.       Kiam Ludek
10.   Kiam Batu Ampar

Keterangan Pak Ajab di Kampung Suaran tanggal 16 Desember 2014
Di tulis hari Jumat tanggal 16 Januari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar