Minggu, 26 April 2015

ASAL NAMA KOTA TANJUNG REDEB



ASAL NAMA KOTA TANJUNG REDEB

Oleh : Saprudin Ithur

Tanjung berarti tanah atau daratan yang menjorok kelaut atau menjorok ketengah sungai. Contohnya Tanjung Mangkalihat, Tanjung Batu, Tanjung Bahe yang berada di tepi laut, tanah atau daratan yang luas menjorok kelaut. Tanjung Redeb, Tanjung Selor misalnya, tanjung yang berada dalam sungai, tanah atau daratan yang menjorok dalam sungai.
Tanjung Redeb adalah tanjung hasil belahan dari satu sungai, yaitu sungai Berau atau Kuran yang membelah menjadi dua, atau sungai Berau bercabang dua. Dari sungai Berau bercabang dua tersebut menjadi sungai Segah dan sungai Kelay. Ujung awal dimualinya sungai membelah, atau daratan yang menjorok diapit dua sungai membentuk Tanjung, yang kemudian hari dikenal  dengan nama Tanjung Redeb.
Kenapa Tanjung Redeb ?
Tanjung sudah dibahas diatas, sedangkan kata Redeb kita bahas sekarang. Redeb berasal dari nama pohon, yaitu pohon Dadap atau dikenal juga dengan pohon Raddab dalam bahasa Banua (Berau). Pohon Raddab itu tumbuh subur diujung Tanjung, tinggi dan besar, waktu musim berbunga, pohon raddab berbunga lebat sampai menutupi semua daunnya yang berwarna hijau. Bunga pohon raddab berwarna merah. Dilihat dari tengah sungai bunga merah itu indah sekali.
Pada masa lalu masyarakat Berau belum mengenal kendaraan darat seperti sepeda, motor, maupun mobil. Mereka hanya mengenal perahu,  jadi perahu adalah alat transportasi satu-satunya yang paling modern pada masa itu, perahu yang diberi kain layar disebutnya perahu layar. Lalu lalang perahu di sungai Berau, ada yang masuk menyusuri sungai Kelay atau masuk menyusuri sungai Segah, bunga dadap atau raddab  yang tumbuh diujung tanjung itu terlihat indah sekali. Maka tanjung yang semula belum punya nama itu disebut mereka dengan Tanjung Raddab, Tanjung yang ada pohon Raddab-nya.
Bahasa Berau Tanya : “Andai mana dangkita”  jawab :”andai Tanjung” Tanya : “Tanjung apa” jawab : “Tanjung Raddab”
Dengan berjalannya waktu, setelah merdeka mulailah berdatangan suku bangsa lain ke Tanjung Raddab. Petugas pemerintah seperti guru, polisi, tentara, pengadilan, kejaksaan, bahkan Bupati berganti-ganti. Mereka yang datang pada umumnya mengganti hurup “a” pada kata Raddab menjadi hurup “e” dan mengurangi “d” yang dobel menjadi satu”d” saja. Karena para pendatang menganggap kata Raddab itu adalah bahasa asli Banua (Barrau) yang sebenarnya adalah Redeb. Sepengetahuan mereka orang Banua tidak bisa menyebut hurup “e”, hurup “e” menjadi “a” dalam bahasa Banua.  Maka berubahlah kata Raddab itu menjadi Redeb. Beberapa kali pergantian pejabat Bupati sepakat kata Raddab berubah menjadi Redeb dalam bahasa Indonesia. Akhirnya semua instansi yang ada di kota Tanjung Redeb sepakat  menyebut kota Tanjung Redeb sampai saat ini.
Ternyata pemahaman diatas adalah pemahaman yang keliru, benar-benar keliru. Pohon tersebut namanya adalah pohon Dadap, dalam bahasa Banua (Berau) disebut dengan Pohon Raddab, seharusnya tidak boleh dirubah atau di Indonesia-kan, dengan demikian maka atomanis merubah arti dan makna sebenarnya yang terkandung dalam kata Raddab tersebut.
Oleh karena itu seharusnya segera dikembalikan nama asli kota Tanjung Redeb tersebut menjadi Kota Tanjung Raddab, yang berasal dari kata Pohon Dadap atau pohon Raddab. Karena  sampai saat ini belum ditemukan arti kata Redeb sebenarnya, kecuali berasal dari kata Raddab.  

Kepala Bidang Kebudayaan
Disbudpar Berau.

7 komentar:

  1. Setuju ini pak, harus dikembalikab

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tks. RONI TYRTA tinggal dimana. memang benar nama aslinya adalah Tanjung Raddab

      Hapus
  2. walaupun saya orang asli Barrau, jujur saya baru mengetahuinya dini hari ini,,,bawasnnya Tanjung Redeb bukanlah nama aslinya yang selama ini dipergunakan. cerita tersebut apakah mempunyai data yang nyata (mempunyai sumber)? karena saya mempunyai Tugas Akhir (sedang menyusun Skripsi) yang berkaitan dengan sejarah Kabupaten Berau. walaupun jurusan yang saya ambil berbeda bahkan tidak ada kaitannya dengan sejarah, namun judul skripsi saya yang kaitan dengan sejarah.

    Terima kasih.

    BalasHapus
  3. Baliau..Ijin Share dapaikah..

    BalasHapus
  4. Baru ketauwanku assal kata aslinya, makasih bah

    BalasHapus