Rabu, 30 November 2016
PENYERAHAN SURAT KESIAPAN KAB. BERAU MENJADI TUAN RUMAH FESTIVAL TARI NASIONAL
MENYERAHKAN SURAT KESIAPAN KABUPATEN BERAU UNTUK MENJADI TUAN RUMAH FESTIVAL TARI NASIONAL TAHUN 2017 KEPADA DIREKTUR PERTUNJUKAN TARI DIRJEN KEBUDAYAAN KEMENDIKBUD RI, DIRUANG DIREKTUR PERTUNJUKAN TARI SENAYAN JAKARTA. 34 PROVINSI AKAN HADIR DALAM ACARA FESTIVAL TARI NASIONAL 2017 DI LAPANGAN PEMUDA KOTA TANJUNG REDEB BERAU KALTIM. ACARA DIGELAR PADA BULAN APRIL 2017.
ANGGARAN SERING ANTARA KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU MELALUI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BERAU
Konfirmasi terakhir Minggu 8 Januari 2017 (SMS Meta Kemendikbud) Festival Tari Nasional diundur menjadi bulan Juni atau Juli 2017, waktu ketetapan penyelenggaraan masih akan di bicarakan kemudian
AYO TAMASYA KE PULAU KAKABAN
PULAU KAKABAN ADALAH SALAH SATU PULAU YANG SANGAT LANGKA DAN HARUS DIKUNJUNG. PULAU ITU PULAU BATU KARST YANG SANGAT KUAT DAN KERAS, DISEBAGIAN KECIL PANTAINYA ADA JUGA PANTAI BERPASIR PUTIH. SELURUH DARATAN DITUMBUHI POHON DAN TUMBUHAN LAINNYA DG SANGAT SUBUR, TUMBUHAN DAN P[OHON BESAR TUMBUH DIATAS BATU DG AKARNYA MASUH KEDALAM CELAH-CELAH BATU YANG SANGAT KUAT. DITENGAH PULAU KAKABAN ADA DANAU DENGAN UBUR-UBUR ENDEMIK YANG SANGAT LANGKA. SATAU-SATU TINGGAL DI PULAU KAKABAN YANG TERJAGA DAN LESTARI.
BEDUK ATAU GENDANG BESAR, PANJANG DAN BERAT YANG SELALU DIBUNYIKAN PADA SAAT UPACARA ADAT
GENDANG BESAR, PANJANG, DAN BERAT INI ADA DI BALAI ADAT KAMPUNG BENA BARU, RUMAH ADAT TUMBIT DAYAK, DAN RUMAH ADAT KAMPUNG LONG LANUK
GENDANG INI DITABUH UNTUK MENGIRING TARI ADAT JIEK SUKU DAYAK GA'AI
Rabu, 23 November 2016
Selasa, 22 November 2016
PAKET WISATA KE BERAU 7 MALAM UNTUK 10 ORANG
PAKET TOUR BERAU 7 MALAM UNTUK 10
ORANG TOTAL Rp. 60.000.000
Siang rombongan tiba di Bandara Kalimarau Berau
1. Jemput di bandara menuju Hotel
2. Ceik in hotel
3. Istirahat
I. Paket hari pertama : Kota Tanjung Redeb dan sekitarnya.
1. Mesjid Agung Bhaithul Hikmah Sholah Sunat dan naik Tower
2. Tem Phie Kong Tri Dharma
3. Pure Giri Natha Hindu
4. Keraton Sambaliung
5. Jalan ditepian sambaliung
6. Makam Syech Ali Djunaidi Al-banjari
7. Museum Batiwakkal Gunung Tabur
8. Mesjid Tua Keraton Gunung Tabur
9. Kerumah Putri
10. Rumah Pemangku Adat Gunung Tabur
11. Jalan ditepian Gunung Tabur
12. Pasar Sanggam Adji Dilayas
13. Teluk Bayur makan Gado-gado khas Berau
14. Melihat lihat peninggalan Perusahaan Batu Bara Belanda
(Pasar,
Lapangan Sepak Bola, Kantor, jalan-jalan)
15. Sore menjelang malam jalan-jalan ditepian sambil
menikmati matahari tenggelam
16. Sholat Magrib di Mesjid Rayathul Ikhlas Jl. Pulau
Derawan
17. Menikmati kuliner ditepian
II. Paket hari kedua : Menyaksikan Atraksi kesenian di Kampung
Bena Baru
( 1 hari)
1. Melihat Kerajinan membuat Seraung/Tudung
2. Melihat kerajinan membuat kalung Manik
3. Melihat dan bertemu dengan nenek Telinga Panjang (Telenga
Dado’)
4. Menyaksikan Atraksi Tari dan musik di Balai Addat :
4.1. Musik Sampe
4.2. Musik Jatung
Otang
4.3. Musik Lutung
4.4. Tari Ngelam
Memperebutkan Putri Cantik
4.5. Tari Ngelam
Anak-anak
4.6. Kanjet Tengen
atau Tuut (Tari Tungal)
4.7. Tari Gerak
Sama (menari bersama)
4.8. Kanjet Lesung
Osap (menari menumbuk beras bersama)
III. Paket hari tiga : Merabu Dua Malam.
1. Perjalan menggunakan mobil 3 jam sampai dikampung Merabu.
2. Sampai di Kampung Merabu, persiapan menuju Bloyot plus 2
orang pendamping lokal
3. Langsung Tracking menuju Gua Beloyot 2 jam
3.1. Masuk gua Ara
3.2. Masuk Gua
Sedepan Bloyot
3.3. Kabila 1
3.4. Kabila 2
3.5. Gua Beloyot Menyaksikan gambar telapak
tangan dan binatang yang sudah berusia lebih
4.000 tahun
3.6. Masuk kegua Abu memancing ikan Lele untuk
makan malam (Kristian Ketua LPM Merabu)
3.7. Bermalam di gua Kabila. Makan malam dan
sarapan pagi
3.8. Turun menuju Kampung 2 jam
IV. Paket hari keempat : Merabu Dua Malam
1. Istirahat di kampung, persiapan menuju Nyadeng dan puncak
Ketepu,
2. Naik Perahu Ketinting 20 menit dan jalan kaki 20 menit
menuju Sungai Green Nyadeng
3. Istirahat dirumah pohon, masak makan siang
4. Mandi disungai Green Nyadeng (air sungai Awet Muda)
5. Melanjutkan perjalanan ke Puncak Ketepu 1,5 jam
5.1. Menyaksikan
keindahan alam dari puncak
5.2. Menyaksikan
Matahari Tenggelam
5.3. Tidur di gua
Ketepu, makan malam
5.4. Menyaksikan
Matahari Terbit, sarapan
5.5. Turun menuju Kampung 2 jam
V. Paket hari Kelima : ke Gunung Nyapa di Kampung Long Lanuk
1. Dari Kampung Merabu – Kampung Long Lanuk 4 Jam
2. Makan Siang di Labanan
3. Sampai Kampung Long Lanuk jam 14.00
4. Rangsel di tinggal dikampung. Bawa peralatan untuk panjat
dan turun masuk Gua
5. Naik perahu Ketinting 25 nebit
6. Sampai Gunung Belah
7. Menuju Gua Petau Gua Pemakaman orang Dayak Ga’ai jaman
dulu 15 menit
8. Masuk Gua Lebo 2 jam
9. Turun liat sungai dalam gua Lebo Mandi dan berenang,
memetik Sarang walet (Semoga ada)
10. Kembali ke Kampung Long Lanuk Buat Lemang
11. Istirahat dan tidur di Kampung Long Lanuk
VI. Paket hari keenam : ke Pulau Derawan
1. Perjalanan Long Lanuk-Tanjung Rede 1,5 jam
2. Naik Speadboat menuju Pulau Derawan 2 jam
3. Menginap di Derawan Beach
4. Meliput atau keliling pulau
5. Air pasang snokling dan menyaksikan Penyu berenang
VII. Paket hari ketujuh : Keliling Pulau
1. Pulau Sangalaki
2. Pulau Kakaban
3, Pulau Maratua
VIII. Paket kedelapan Pulang
Cemerlang Jaya Tour and Travel
Jl. Durian 3 Haur Gading No. 03 RT 07
Tanjung Redeb Berau, Kalimantan Timur 77311
Telp. 0554 2021166, HP. 085249518790
Pin BB. 5CE9728F. email : kebudayaanberaukaltim@gmail.com
Blogspot : http://saprudin01blogspot.co.id
/ saprudinithur
Direktur
Saprudin, M. Si
TOUR BERAU 7 MALAM UNTUK 10 ORANG
BIAYA Rp. 60.000.000 DIGUNAKAN UNTUK
Hari Pertama :
Rombongan Datang
Siang di Bandara Kalimarau :
1. Jemputan 2
Mobil
2. Makan siang 10
orang
3. cek in Penginapan 5 kamar
4. Makan Malam 10
orang
Hari kedua malam
pertama :
Keliling Kota dan
sekitarnya
1. Sewa Mobil sekitar kota 2
mobil
2. Naik Tower Mesjid Agung
3. Makan Siang Gado-gado Teluk Bayur 10 orang
4. Makan Malam 10
orang
Hari ketiga malam
kedua:
Menyaksikan Atraksi
tari, musik, membuat seraung/tudung, membuat manik dan bertemu masyarakat
Telinga Panjang
1. Sewa mobil 3 mobil
2. Biaya Pertunjukan di Balai Kampung dll
3. Biaya menyeberang 10
orang
4. Makan Siang 10
orang
5. Makan Malam 10 orang
Hari keempat dan
kelima = malam ketiga dan malam keempat:
Ke Merabu 2 malam
1. Belanja makanan untuk 3 hari (Merabu dan Long Lanuk
Nyapa)
2. Sewa Mobil Kijang Inova 3
Mobil
3. Biaya penyeberangan pp
4. Pendamping lokal 3 hari x 2 orang
5. Sewa perahu Ketinting
Hari ke enam Malam
kelima :
Ke Gunung Nyapa Long
Lanuk
1. Belanja ketan dan kelapa parut untuk bikin Lemang
2. Sewa mobil 3 mobil
3. Makan siang di Labanan 10
orang
4. Sewa perahu Ketinting
5. Pendamping local 2 orang
6. Tidur di kampung Long Lanuk. Makan malam dan sarapan
7. Bikin Lemang dikampung
Hari ketujuh malam
keenam :
Ke Pulau Derawan
1. Biaya Speadboat dari Tanjung Redeb-Pulau Derawan pp
2. Biaya Penginapan Cotage Derawan Beach dan makan
3. Biaya Speadboat keliling ke Pulau Sangalaki. Ke Pulau
Kakaban dan Maratua
Hari kedelapan, malam
ketujuh :
Pulang dari Pulau Derawan langsung menuju Bandara Kalimarau
naik pesawat sore.
SISA BANGUNAN PABRIK PENGGERGAJIAN MASA BELANDA DI TELUK SULAIMAN
INI ADALAH SALAH SATU CAGAR BUDAYA PENINGGALAN PENJAJAHAN BELANDA YANG ADA DI SEBERANG TELUK SULAIMAN KECATAMAN BIDUK-BIDUK KABUPATEN BEAU KALIMANTAN TIMUR. CA
GUA PESAI SENGUK
GUA PESAI SENGUK DI GUNUNG LONG DEM
Batu karts (pegunungan batu kapur) di pegunungan Nyapa sangat
eksotis, luar biasa dan menakjubkan. Ketinggian gunungnya juga boleh bersaing,
sampai 1.500 meter diatas permukaan laut. Ditambah dengan berbagai tantangan
yang harus dilintasi, dengan terengan gunung sangat terjal, curam dengan
batu-batu yang sangat tajam dan putus-putus. Tetapi ini adalah sebuah tantangan
bagi penyuka daerah ketinggian dan ekstrim, yang harus didaki dan harus di
capai. Begitu mencapai tujuan lelah, capek ketika mendaki hilang seketika.
Salah satu gunung dipegunungan Nyapa Kampung Long Lanuk
Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau adalah gunung Long Dem. Menuju Gunung Long
Dem dari kota Tanjung Redeb ditempuh selama 1 jam dengan menggunakan mobil,
dari kampung Long Lanuk menuju gunung Long Dem dtempuh selama 45 menit dengan
menggunakan perahu bermesin ketinting. Gunung Long Dem berada masih dihilir
gunung Batu Belah yang menjorok kesungai Kelay, 20 menit lagi baru sampai disana.
Kaki gunung Long Dem tidak jauh dari tepi sungai Kelay. Waw ketika mendaki,
mulai dari tepi sungai Kelay samap kepuncak hutannya benar-benar masih perawan.
Hutannya masih lebat, rapat dengan hiasan pohon-pohon besar yang menjulang tinggi,
tanpa basa basi langsung mendaki. Daerah itu sangat bagus untuk obyek
pengambilan gambar dan berfoto di alam terbuka bagi fotografer profesional.
Memanjat digunung Long Dem selama 1 jam 15 menit sudah sampai
di muara gua PESAI SENGUK. gua tempat pemakaman manusia tempo dulu sekisar 100
sampai 400 tahun yang lalu. Di gua Pesai Senguk masih meninggalkan rumah-rumah
tempat meletakkan peti mati yang disebut orang Dayak Ga'ai dengan Bleah, dan
masih meninggalkan peti mati atau peti mayat yang dikenal dengan nama Kuung,
serta banyak meninggalkn perkakas pertukangan, dayung atau Pesai, dan banyak peralatan
lain seperti pecahan guci, pecahan botol, peralatan tempat penginangan, beberapa
jenis kuningan, dan yang paling seram masih ada beberapa tengkorak kepala dan
tulang paha manusia tersisa yang belum hancur dimakan waktu.
Bleah dan Kuung yang terbuat dari kayu ulin masih terlihat
utuh, sedangkan Kuung yang terbuat dari kayu biasa sebagian besar sudah lapuk
dimakan usia. Pada ujung Kuung ada ukiran seperti manusia menempel menyatu
dengan Kuung bermotif binatang seperti monyet, uat-uat, dan naga, namanya Tiang
Keeh. Tiang Keeh berfungsi untuk membawa roh mereka naik keatas. Itu semua
adalah lambang atau symbol orang yang berpengaruh dan punya jabatan dikampung
pada masa itu. Setelah roh sampai diatas menyatu dengan para Dewa sang
pencipta.
Nama Gua Pesai Senguk berasal dari kata Pesai artinya Dayung,
dan Senguk artinya Ukiran. Jadi Pesai Senguk dimaknai sebagai Dayung Ber-ukir.
Dayung berukir itu diletakkan di muara gua, sebagai penunggu muara gua. Oleh
karena itu nama Guanya adalah Gua Pesai Senguk.
Muara Gua Pesai Senguk tidak lebar, masuk harus merunduk,
bagi yang berbadan sedikit besar harus merangkak seperti bayi dan harus
hati-hati. Dilangit-langit muara gua ada stalaknid yang menjuntai menjulur
seperti lidah, menutup gua. Sedikit masuk kedalam kita harus merangkak dibawah
Bleah yang terbuat dari ulin, diatas bleah itu diletakkan Kuung atau peti mayat.
Setelah masuk sepuluh meter kedalam gua, gua lebih luas, ruang gua lebih lebar,
beberapa orang ditempat itu bisa berdiri tegak. Didalam gua itu tidak kurang
ada 10 makam lungun, sebelum rusak makam lungun tersebut tersusun dengan rapi
dari dalam sampai dimuara gua.
Gua Pesai Senguk adalah salah satu gua yang sempit dan kecil.
Muara gua tidak tampak dari kejauhan, hanya sebongkah batu besar yang terlihat
dengan jelas dari kejauhan. Dibawah bongkahan batu besar itulah muara gua Pesai
Senguk berada. Yang mengagumkan dan diluar nalar manusia biasa adalah waktu
mereka melakukan pemakaman diketinggian lebih 500 meter, didalam gua yang
sempit, jauh, berada digunung, batu tajam, terjal, dan hutan belantara itu.
Membawa balok ulin ukuran 5 x 10 centi meter panjang 1 sampai 2 meter dan papan
ulin 3 x 23 centi meter panjang 2 meter yang dijadikan bahan untuk membuat
rumah-rumah untuk meletakkan Kuung, kemudian mengangkut Kuung yang terbuat dari
batang ulin yang ditatah dan dilubangi seperti membuat perahu kano, beratnya
mencapai seratus sampai dua ratus kilogram, dilanjutkan dengan mengangkut mayat
yang sudah terbujur kaku kedalam gua, pasti dilakukan oleh orang-orang ahli dan
berpengalaman, dilakukan banyak orang
dan ber hari-hari.
Selama ratusan tahun masyarakat Dayak tidak berani masuk kedalam
gua makam Lungun, menurut kepercayaan mereka sangat tabu, tidak boleh
sembarangan. Karena makam lungun adalah makam para Raja, para tokoh, para orang
kaya, dan orang terhormat. Makam lungun adalah makam para leluhur suku Dayak
yang sangat dihormati. Orang biasa tidak dimakamkan disana, di gua, digunung yang
sangat tinggi dan sulit dicapai, tetapi ditempat-tempat biasa atau ditanah.
Yang sangat menyedihkan adalah banyaknya tangan jahil dan
pencuri barang antik pada decade tahun 80-an sampai tahun 90-an, mereka
merusak, membalik Kuung, merobohkan bangunan Bleah, mengambil barang para leluhur didalam Kuung,
mengambil tengkorat manusia, rambut dan lain-lain. Untunglah masih ada yang
tersisa, walaupun tidak banyak lagi. Kita doakan saja mereka para pencuri
tersebut semoga dilaknak oleh Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah merusak dan
mencuri barang peninggalan, dan tengkorak mayat didalam Lungun tersebut. Para
pencuri itu tidak sedikitpun ada rasa hormat atau menghormati makam para leluhur yang ada di
liang, gua dan lain-lain. Kalau mereka tidak mencurinya, tentu sampai saat ini
masih dapat kita saksikan seluruh isi gua Makam Lungun beserta barang-barang
antiknya. Para penjarah dan pencuri itu adalah orang dari luar kampung, untuk
kepentingan sesaat, untuk mendapatkan uang yang tidak seberapa rela mengambil
dan merusak makam Lungun yang seharusnya diabadikan sepanjang jaman. Tempat itu
(Makam Lungun) bisa dijadikan tempat penelitian, penelusuran sejarah,
pembuktian kemajuan dunia pertukangan, kemajuan ekonomi, ilmu pengetahuan yang didukung dengan gunung karts yang
eksotik, dan hutan yang tumbuh di batu-batu karts.
Peninggalan yang tersisa harus kita jaga bersama, kita rawat
bersama, kita populerkan bersama. Kita juga bangga memiliki Makam Lungun atau
makam dalam gua nenek moyang tempo dulu. Apabila ada pencurian lagi segera
laporkan kepada yang berwajib dalam hal ini Polisi Republik Indonesia, agar
pelakunya dihukum seberat-beratnya karena sudah melanggar Undang-Undang
Republik Indonesia No 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Kampung Long Lanuk
sebagai pemilik wilayah terdekat berkewajiban menjaga dan melestarikan wilayah Pegunungan
Nyapa sebaik mungkin dengan didukung oleh seluruh masyarakat Kabupaten Berua.
Sejarah Berau membuktikn bahwa manusia yang tinggal dan
mendiami wilayah Berau sudah memiliki peradaban yang sangat maju. Mendiami wilayah
ini dengan peradaban yang sudah maju sejak 500 tahun yang lalu, dibuktikan
dengan penggunaan alat perkakas pertukangan yang mereka miliki untuk membelah
dan menatah (menarah) kayu ulin yang sangat kuat dan keras. Dan melubangi
balok-balok ulin itu untuk menyatukan rangkaian bentuk rumah didalam gua yang
sempit dan tinggi diatas gunung batu tajam dan terjal. Belum ada bukti ditempat
itu mereka menggunakan paku atau sejenisnya untuk menyatukan rangkaian rumah
Bleah tempat Kuung diletakkan.
Sebelum berdirinya kerajaan Berau pada tahun 1400 atau
sekitar 600 ratus tahun lalu dapat dipastikan ditepi-tepi sungai Kelay dan tepi
sungai Segah dan anak-anak sungainya sudah didiami manusia yang kita kenal
dengan suku Dayak, kemudian pada masa pemerintahan kerajaan Sriwijaya (Melayu)
menyebarkan orang-orangnya diseluruh wilayah kekuasaan, termasuk diwilayah
Berayu. Setelah Kerajaan Sriwijaya runtuh, Orang-orang Melayu tersebut dikemudian
hari mendirikan pemerintahan sendiri yang merdeka dan berdaulat, termasuk
mendirikan Kerajaan Berayu atau Kerajaan Berau di sungai Lati dengan raja
pertamanya Adji Soerya Natakesoema.
Sedangkan peninggalan sejarah lainnya yg lebih tua adalah Gambar
Cadas, gambar telapak tangan dan gambar binatang yang ditinggalkan manusia lebih
10.000 tahun yang lalu di gua Beloyot dan gua Abu di Kampung Merabu Kecamatan
Kelay Kabupaten Berau dan beberapa gua di wilayah Bengalon Kabupaten Kutai
Timur. Aku terus terang semakin mengenal Kabupaten Berau lebih dalam, aku
semakin cinta dengan daerah ini. Mari kita berdoa dengan dibukanya Destinasi
Wisata Sejarah Makam Lungun dipegunungan Nyapa ini menjadikan masyarakat Berau
semakin Bangga terhadap daerahnya dan mampu mensejahterakan masyarakat
sekitarnya. Amin…..
Ayo Tamasya Ke Kampung Long Lanuk, menelusuri sungai Kelay
sampai ke Gua Lungun di Gua Petau dan Gua Pesai Senguk di Pegunungan Nyapa.
Langganan:
Postingan (Atom)